Bagikan:

JAKARTA - Di pasar otomotif terbesar dunia, China, merek-merek Jepang sebelumnya memiliki posisi yang kuat. Namun, kini pabrikan mobil lokal China telah berkembang pesat dengan meningkatkan produksi dan menarik konsumen melalui kendaraan berharga terjangkau yang dilengkapi perangkat lunak canggih. Selain itu, Tesla dari Amerika Serikat (AS) juga disukai konsumen China.

Dilaporkan Nikkei Asia, dikutip 29 Juli, investasi besar-besaran pabrikan China ke mobil listrik dan juga Tesla membuat pabrikan Jepang tak bisa bersaing baik dari segi jumlah dan rantai pasok. Jadi pergeseran besar di dunia otomotif Jepanglah yang bisa membuat mereka bisa mengejar ketertinggalan.

Terbaru, kabar bergabungnya Mitsubishi Motors ke dalam aliansi yang sudah terjalin antara Honda Motor dan Nissan Motor cukup mengejutkan. Kehadiran Mitsubishi akan membuat aliansi ini semakin kuat, dengan total penjualan gabungan mencapai lebih dari 8 juta kendaraan per tahun.

Sementara, dilansir dari Reuters, menyebutkan bahwa Mitsubishi Motors, yang 34 persen sahamnya dimiliki oleh Nissan, akan bekerja sama dengan Honda dan Nissan untuk memfinalisasi detail kemitraan strategis mereka. Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah standardisasi perangkat lunak kendaraan yang mengontrol operasional mobil.

Meskipun laporan tersebut disambut antusias, namun pihak Mitsubishi Motors menolak berkomentar. Sementara itu, juru bicara Nissan hanya menyatakan bahwa laporan tersebut tidak didasarkan pada pengumuman resmi kedua perusahaan. Juru bicara Honda pun belum memberikan tanggapan resmi.

Langkah ini diambil di tengah kondisi Nissan, produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, yang tengah mengalami penurunan pangsa pasar di dua pasar terbesarnya, yaitu AS dan China. Biasanya, kedua negara tersebut menyumbang hampir setengah dari penjualan global Nissan di tahun fiskal yang berakhir Maret lalu.

Pada hari Kamis lalu, Nissan terpaksa menurunkan target keuangan tahunannya setelah program diskon besar-besaran di AS nyaris menghapuskan keuntungan mereka di kuartal pertama.

Sebelumnya, pada bulan Maret, Nissan dan Honda telah menyatakan sedang mempertimbangkan kemitraan strategis untuk berkolaborasi dalam produksi komponen kendaraan listrik dan kecerdasan buatan (AI) untuk platform perangkat lunak otomotif.

Mitsubishi Motors sendiri sudah tergabung dalam aliansi jangka panjang bersama Nissan dan Renault dari Prancis. Ketiga produsen mobil ini sepakat untuk merestrukturisasi aliansi mereka tahun lalu, dengan tujuan menciptakan kemitraan yang lebih ramping dan pragmatis.