Bagikan:

JAKARTA - Nissan dikabarkan akan memproduksi kendaraan listrik di China bersama dengan mitra usaha patungannya, Dongfeng Motor di pabrik Wuhan pada akhir tahun ini.

Dilaporkan Nikkei Asia, Rabu, 26 Juni, Nissan bersama dengan Dongfeng memiliki tujuan mengurangi biaya dan meningkatkan laju operasional pabrik di tengah merosotnya penjualan kendaraan di negeri tirai bambu.

Pabrik tersebut akan merakit model bernama Zhiyin EV terbaru dari Dongfeng di bawah sub-brand Voyah. Sementara, Nissan memiliki delapan pabrik operasional di China melalui usaha patungan ini.

Dalam pabrik usaha patungan di Wuhan, produsen mobil dari Jepang ini telah memproduksi sejumlah model mulai dari Ariya dan X-Trail dan diklaim memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 260.000 unit kendaraan.

Tentu ini merupakan kabar baik bagi Nissan yang sebelumnya menghentikan produksi pabriknya di Changzhou, China belum lama ini. Hal ini dilakukan karena masih kalah bersaing dengan pabrikan lokal dan berusaha mengoptimalkan operasionalnya.

Pabrik tersebut dioperasikan bersama dengan mitra lokal Nissan Dongfeng Motor dalam memproduksi model Qashqai dengan kapasitas tahunan sekitar 130.000 unit per tahun.

Meskipun telah berkomitmen dalam perakitan kendaraan di China bersama dengan Dongfeng, mereka telah kehilangan pasar di negara tersebut karena merek lokal yang bergerak cepat dalam mengembangkan kendaraan listrik terjangkau.

Dari total total kapasitas produksi Nissan sebesar 1,6 juta kendaraan di dunia, pabrik Changzhou menyumbang sebanyak 8 persen dari keseluruhan.

Sebelumnya pada Maret lalu, pabrikan berbasis di Yokohama, Jepang ini meluncurkan perencanaan strategi “The Arc” terdiri dari peluncuran 30 model baru untuk pasar global pada tahun 2026 mendatang, dengan 16 di antaranya merupakan kendaraan berpenggerak listrik (EV).

Lebih lanjut, mereka berencana untuk mengurangi biaya produksi kendaraan listrik generasi berikutnya sebesar 30 persen, membuka jalan bagi keseimbangan biaya antara EV dan kendaraan ICE pada tahun 2030.

Nissan juga merinci beberapa model yang akan diluncurkan untuk beberapa pasar, seperti delapan model New Energy Vehicle (NEV) di China, tujuh model di AS dan Kanada, lima model di Jepang dan Timur Tengah, serta tiga model di India dan Afrika, dan dua model di Oseania.