Bagikan:

JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan bergulir lagi. Kemungkinan, kompetisi dilanjutkan pada September atau Oktober mendatang.

Tentunya, bakal ada risiko. Pasalnya, pagebluk COVID-19 belum bisa ditangani sepenuhnya, meskipun pemerintah sudah menerapkan kenormalan baru.

"Liga harus kembali bergulir karena penting untuk memberikan atmosfer kompetisi, terutama untuk pemain timnas U-19 kita yang akan berlaga baik di Piala AFC U-19 dan juga Piala Dunia U-20 2021 tahun depan," ungkap Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dalam Web Seminar yang diselenggarakan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, Kamis kemarin.

Selain itu, faktor ekonomi juga jadi alasan kenapa kompetisi liga harus kembali dilanjutkan. Menurutnya, bergulirnya kompetisi akan membuat industri sepak bola nasional akan kembali berjalan.

Dengan kembali bergulirnya liga, lanjut Ketum PSSI, pemasukan akan kembali diterima para pelatih, pemain, dan komponen-komponen lain dalam klub. Tentunya, bisa mengurangi beban klub dalam mengeluarkan biaya.

"Sponsor pun mengucurkan lagi dananya,"

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan
 

Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini sadar akan risiko yang dihadapi. Untuk itu, dia memastikan protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat. Salah satu langkah adalah menerbitkan panduan Protokol Keselamatan COVID-19 untuk Penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 2020.

Tak main-main, PSSI merumuskan panduan ini dengan mengombinasikan beberapa referensi. Seperti dari FIFA, WHO, Bundesliga dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. 

"Di dalamnya terdiri dari tujuh bagian pendoman," kata Ketum PSSI.

Panduan tersebut di antaranya pencegahan dan pengendalian COVID-19 untuk klub sepakbola. Lalu ada panduan sebelum dan  saat hari pertandingan, serta setelah pertandingan.