Ketika Nyawa Rival Lebih Penting dari Medali Emas
Ilustrasi peselancar (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA -  Tiga hari lalu sempat viral diberitakan, atlet Filipina Roger Casugay lebih memilih untuk menyelamatkan pesaingnya asal Indonesia, Arip Nurhidayat, daripada melanjutkan perlombaan di cabang olahraga selancar SEA Games 2019.

Casugay rela melepas peluangnya memperoleh medali di cabang Selancar Longboard Putra, karena menolong Arip yang tergulung ombak besar pantai Monaliza di La Union, Subic, Filipina. Casugay menyelamatkan Arip dan berbagi papan selancar hingga ke tepi pantai.

Aksi heroik ini, diabadikan Jefferson Ganuelas seorang peselancar lokal pada halaman Facebook pribadinya, sebelum kemudian diunggah kembali melalui halaman Facebook resmi SEA Games Filipina 2019. Dalam postingan itu juga disebutkan, Casugay menyelamatkan Arip, atlet Indonesia dari gulungan ombak besar.

"Di tengah-tengah kompetisi selancar openboard longboard pria, tali pengikat Arip Nurhidayat dari Indonesia terlepas dan dia tersapu oleh ombak. Roger Casugay dari Filipina datang untuk menyelamatkannya, mengesampingkan persaingan yang sedang berlangsung untuk memperebutkan emas. Beginilah seharusnya #WeWinAsOne. #2019SEAGames #PHforOne," ungkap Jefferson Ganuelas di laman resmi Facebook SEA Games 2019 yang dikutip Minggu, 8 Desember.

Lewat kicauannya di media sosial Twitter, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lupa menyampaikan apresiasinya kepada Casugay. Ia juga menyampaikan salam hormatnya kepada peselancar Filipina itu. 

"Memenangkan kompetisi itu penting, sportivitas olahraga juga harus dijunjung tinggi, tapi kemanusiaan di atas segalanya. Salam hormat dari Indonesia,” kicau Presiden Jokowi, Senin pagi.

Sementara itu, Presiden National Olympic Committe (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari juga mengapresiasi tindakan yang dilakukan Casugay 

"NOC Indonesia mengucapkan terima kasih kepada NOC Filipina khususnya Casugay yang telah menunjukkan esensi dari pertandingan persahabatan sesungguhnya. Menang atau kalah memang penting, tapi persaudaraan dan kemanusiaan jauh lebih penting dari itu semua," kata Raja Sapta di Manila seperti dilansir dari Antara.

Hal yang sama diucapkan Komandan Kontingen atau Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk SEA Games 2019, Harry Warganegara yang turut mengucapkan terima kasih atas penyelamatan itu.

"Ya, sebagai pimpinan Kontingen Indonesia, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Phisgoc dan pimpinan Kontingen Filipina. Kami sangat menghargai tindakan atlet Filipina tersebut," kata Harry.