JAKARTA - Pep Guardiola memang sempat mengisyaratkan jika Liverpool mengalahkan Manchester City di Anfield akhir pekan depan, timnya bisa saja tersingkir dari perebutan gelar Liga Inggris 2024/2025.
Pernyataan pelatih asal Spanyol itu muncul setelah The Citizens kalah melawan Tottenham Hotspur 0-4 pada Minggu, 24 November 2024.
Hasil minor tersebut menjadi kekalahan kelima beruntun Manchester City di semua ajang musim ini.
Pertandingan melawan Liverpool pada 1 Desember 2024 akan sangat penting untuk melihat bagaimana peluan Manchester City dalam berburu gelar juara liga musim ini.
Saat ini, The Reds yang ada di puncak klasemen unggul 12 poin dari The Citizens di posisi kedua.
"Ya, itu benar (tersingkir dari perebutan gelar juara Liga Inggris jika kalah dari Liverpool)," kata Guardiola.
Namun, Guardiola enggan memusingkan hitung-hitungan tersebut. Terpenting sekarang menurutnya ialah menatap laga terdekat melawan Feyenoord di Liga Champions.
BACA JUGA:
Saat ini Manchester City ada di peringkat ke-10 klasemen dengan tujuh poin dari empat laga. Posisi itu jelas belum aman untuk kelolosan langsung ke babak gugur yang mana hanya diperuntukkan buat delapan tim teratas.
Makanya, kemenangan atas Feyenoord di Stadion Etihad pada 27 November 2024 akan menjadi harga mati bagi Guardiola.
"Kami tidak berpikir tentang menang atau kalah (dalam perebutan gelar liga). Kami tidak dalam situasi untuk memikirkan apa yang akan terjadi di akhir musim."
"Jika pada akhirnya kami tidak menang, itu karena kami tidak pantas mendapatkannya. Kami pernah menang di masa lalu karena kami memang pantas mendapatkannya."
"Yang harus kami lakukan sekarang adalah (mengalahkan) Feyenoord. Itu yang terpenting. Pertama, untuk lolos ke (babak gugur) Liga Champions. Selangkah demi selangkah para pemain akan menjadi lebih baik," tutur Guardiola di ESPN.
Sementara itu, kekalahan kelima beruntun Manchester City mencetak rekor buruk. Catatan tersebut menjadi yang pertama di semua ajang dalam 18 tahun terakhir.
Tak hanya itu, The Citizens telah kebobolan 14 gol dalam rentang kekalahan tersebut.
Cedera pemain bertahan menimbulkan masalah yang tak henti. Terbaru, mereka kehilangan John Stones yang terpaksa keluar di babak pertama melawan Spurs.
"Kami agak rapuh saat ini, itu jelas. Kami harus mematahkan hasil karena kemenangan membantu kami menjadi lebih positif dan percaya diri. Kami harus melakukannya."
"Namun, setelah delapan tahun di sini, saya tahu cepat atau lambat kami akan kalah. Saya tidak pernah menyangka akan kalah dalam tiga pertandingan Liga Inggris berturut-turut."
"Padahal, kami telah sangat konsisten berulang kali. Sekarang, kami tidak dapat menyangkal kenyataan yang terkadang terjadi dalam sepak bola dan kehidupan ada di sini," tutur Guardiola.