JAKARTA - Pelatih kepala Timnas Wanita Amerika Serikat (AS), Emma Hayes, mengkritik upacara penganugerahan Ballon d'Or yang diadakan selama FIFA Matchday wanita.
Hayes menerima Ballon d'Or perdana sebagai Pelatih Wanita Terbaik pada Senin, 28 Oktober 2024.
Namun, dia bersama dengan sebagian besar pemain dan pelatih wanita tidak berada di Paris untuk menerima penghargaan tersebut.
"Maksud saya, itu seperti menyelenggarakan Oscar atau Golden Globes, tanpa kehadiran wanita mana pun."
"Itu tidak akan terjadi. Saya pikir itu terlalu sering menjadi renungan, sejujurnya," kata Hayes pada Selasa, 29 Oktober 2024, di Louisville, Kentucky, tempat Timnas Wanita AS bersiap untuk pertandingan terakhir dari tiga pertandingan dalam seminggu.
Hayes mengatakan ia merasa terhormat memenangi penghargaan tersebut. Hanya saja, dia harus mendampingi pasukannya di Louisville sebelum menghadapi Argentina pada Kamis, 31 Oktober 2024, pagi WIB.
BACA JUGA:
"Namun, menurut saya, bagi para pemain dan pelatih, ini adalah satu-satunya momen industri di mana mereka mendapatkan pengakuan."
"Hal itu mengecewakan (tidak bisa hadir). Saya memang berbicara dengan penyelenggara tentang hal itu. Mereka mengatakan bahwa itu adalah sesuatu yang akan berubah pada masa mendatang. Semoga saja demikian," tutur Hayes seperti dilansir ESPN.
Ballon d'Or sebetulnya telah diberikan kepada pemain pria terbaik di dunia sejak 1956. Namun, penghargaan untuk wanita baru ditambahkan pada 2018.
Gelandang Spanyol dan Barcelona, Aitana Bonmati, memenangi penghargaan Ballon d'Or 2024 sebagai Pemain Wanita Terbaik untuk tahun kedua berturut-turut.
Lima pemain Timnas Wanita AS masuk dalam daftar 30 pemain yang dinominasikan untuk Ballon d'Or Wanita 2024.
Penyerang Sophia Smith berada di urutan keempat dalam pemungutan suara. Sementara gelandang Lindsey Horan berada di urutan kelima.
Lalu, penyerang Mallory Swanson berada di urutan keenam dan penyerang Trinity Rodman berada di urutan kesembilan. Terakhir, penjaga gawang Timnas Wanita AS, Alyssa Naeher, berada di urutan ke-17 dalam pemungutan suara akhir.
Meski demikian, Hayes merasa dalam daftar nominasi tersebut juga terbilang tidak lengkap.
Soalnya, menurutnya masih ada satu nama yang terlewat, yaitu bek tengah Timnas Wanita AS, Naomi Girma.
Hayes menyebut Girma pemain bertahan terbaik yang pernah dia lihat selama tim tersebut berlaga di Olimpiade Paris 2024.
"Ya, kami bisa duduk di sini sepanjang hari dan berkata Naomi Girma seharusnya ada di sana."
"Memang seharusnya begitu. Jadi, karena alasan itu, kami masih belum melakukan semua hal itu dengan benar dalam sepak bola wanita."
"Namun, mengakui bakat pemain kami di panggung dunia adalah sesuatu yang saya tahu membuat para pemain kami sangat bangga. Jadi, itu sangat bagus untuk kami," ujar Hayes lagi.
Hayes lebih lanjut mengatakan penghargaan Ballon d'Or merupakan penghargaan atas kualitas para pemainnya, baik di Chelsea maupun di Timnas Wanita AS.
Pelatih 48 tahun itu membimbing tim negaranya meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 usai menumbangkan Brasil di final.
"Saya cukup beruntung bisa melatih beberapa pemain hebat, baik di Chelsea maupun di sini bersama tim nasional, yang memungkinkan tim mampu bersaing di level yang mereka miliki. Untuk itu, saya sungguh-sungguh bersyukur," tutur Hayes.
Sementara itu, Hayes juga memenangi penghargaan Pelatih Terbaik FIFA pada 2021 saat berada di Chelsea.
Ia mengatakan bahwa penghargaan individu adalah hal yang paling tidak menarik baginya karena sepak bola adalah permainan tim.
Hayes menyebut Washington Spirit dan mantan pelatih Barcelona, Jonatan Giraldez, dan pelatih Brasil, Arthur Elias, sebagai orang yang sama-sama layak mendapatkan penghargaan pelatih tertinggi tahun ini.
Giraldez membimbing Barcelona meraih dua gelar Liga Champions terakhir, mengalahkan Chelsea di semifinal dua leg pada kedua tahun tersebut.