Bagikan:

JAKARTA - PSSI melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen), Yunus Nusi, berharap rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sudah siap digunakan untuk pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia.

Pertemuan Timnas Indonesia vs Australia merupakan agenda Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga itu akan digelar pada 10 September 2024.

Mengingat pentingnya laga itu, SUGBK diharapkan bisa jadi venue ketika Skuad Garuda menjamu Australia. Hal tersebut masih terus diupayakan hingga hari ini sebab diketahui bahwa rumput di SUGBK tengah direvitalisasi.

Soal itu, Yunus Nusi mengapresiasi pihak Pusat Pengelolaan Komplek Olahraga Bung Karno (PPKGBK) terkait perawatan rumput SUGBK. Ia menilai ada perkembangan yang signifikan untuk kesiapan rumput menggelar pertandingan Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"PSSI berterima kasih kepada PPKGBK yang berusaha maksimal untuk memasang rumput terbaik jelang pertandingan melawan Australia. Saya tadi kembali cek kondisi rumput SUGBK, ada perkembangan signifikan," ujar Yunus Nusi, dikutip dari laman resmi PSSI pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Melihat perkembangan positif tersebut, Yunus Nusi berharap ini menjadi pembuka jalan agar SUGBK benar–benar bisa digunakan menjadi kandang ketika menjamu Australia.

Selain itu, Yunus Nusi juga mengimbau agar pencinta sepak bola Tanah Air dan media bisa lebih bijak dalam memberikan informasi perkembangan rumput SUGBK.

"Kami berharap rumput SUGBK siap menggelar laga melawan Australia," tutur Sekjen PSSI itu.

"Saya berharap pemberitaan soal kondisi rumput untuk lebih bijak karena saya melihat di media sosial banyak berita yang tidak sesuai dengan fakta. Mari kita bantu Timnas Indonesia, bantu PSSI, untuk memberitakan berita yang benar," ungkapnya.

Sementara itu, pihak Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi A. Kusumo, mengatakan pemeliharaan lapangan SUGBK saat ini dalam tahap saturasi rumput.

Sebelumnya, pada Juli 2024, pihak PPKGBK telah menggelar rumput jenis Zoysia Matrella untuk melapisi lapangan utama.

"Memang benar bahwa rumput di SUGBK masih dalam tahap saturasi setelah pemasangan rumput. Sebagai pengelola GBK, kami telah melakukan upaya maksimal untuk memastikan rumput tumbuh kuat dan dalam kondisi terbaik," kata Rakhmadi.

Saat ini, pengelola SUGBK tengah mengupayakan tiga tahap perawatan, yakni pemberian asupan terbaik bagi rumput melalui pemupukan intensif, proses rolling, verticut, dan top dressing agar mencapai kerataan yang optimal, serta pengecekan dan uji fungsi teknis secara berkala.

"Kami meyakini bahwa dengan perawatan intensif ini, rumput akan lebih layak digunakan sesuai dengan standar internasional."

"Namun, pada akhirnya kami selaku pengelola akan mengikuti keputusan akhir terkait kelayakan rumput yang akan ditentukan oleh FIFA atau AFC Match Competition melalui final checking," ucap Rakhmadi.