Bagikan:

JAKARTA – Kontingen Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk membawa atau membeli pendinginan ruang (AC) sendiri untuk para atlet Olimpiade Paris 2024 pada pertengahan tahun ini.

Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengatakan bahwa kenyamanan atlet selama menjadi kontestan di sana akan semaksimal mungkin diupayakan.

"Intinya apa pun yang bisa kami lakukan dan boleh dilakukan, maka kami akan melakukan termasuk dari sisi AC (air conditioner)," ujar Anindya ketika mendatangi pemusatan latihan nasional (pelatnas) atlet angkat besi di Mess Kwini, Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024.

Perancis sebagai negara penyelenggara Olimpiade Paris 2024 memang sengaja tidak memasang AC di kampung atlet dan fasilitas lainnya. Hal itu merupakan upaya mereka untuk menjadikan acara tahun ini sebagai yang paling ramah lingkungan dalam sejarah.

Penyelenggara mengklaim perkampungan atlet yang dirancang tanpa AC, penggunaan struktur kayu, dan beton rendah karbon, otomatis akan mengurangi setengah emisi karbon dari bangunan konvensional.

Meski demikian, kebijakan ini sepertinya akan mengalami kemunduran seiring negara-negara, seperti Australia dan Yunani, yang memiliki rencana untuk membawa atau membeli AC sendiri.

Soalnya, langkah tuan rumah untuk menggunakan sumber daya alam sebagai pendingin ruangan atlet dinilai tidak sanggup mencapai suhu ideal yang dibutuhkan untuk rehat.

Anindya mengatakan bahwa mengikuti keinginan seperti kedua negara itu bisa saja dilakukan. Namun, di lain sisi, delegasi juga perlu menghormati langkah tuan rumah dalam mengatasi krisis lingkungan.

"Jadi, sekarang kami lagi memikirkan apakah bisa siasati dengan penyewaan atau bagaimana. Namun, kami mesti siap karena kondisi seperti itu akan dihadapi oleh semua delegasi," kata dia.

Untuk membuat suhu di ruangan atlet tetap terjaga, pihak penyelenggara menggunakan sumber daya alam dan sistem pendingin bawah tanah mirip dengan yang ada di Museum Louvre.

Penyelenggara mengambil air dari Sungai Seine untuk sistem pendinginan berbasis air di perkampungan atlet. Air dingin itu kemudian akan dialirkan melalui pipa-pipa bangunan sehingga otomatis mengurangi suhu di seluruh ruangan atlet.

Beberapa laporan menyebutkan pembangunan perkampungan atlet seperti ini membutuhkan waktu tujuh tahun dan menghabiskan biaya sekitar 2 miliar dolar AS atau setara Rp32,5 triliun.

Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung pada 26 Juli sampai 11 Agustus 2024. Total ada 10 ribu lebih atlet dari 206 delegasi yang menjadi menjadi kontestan di multievent terakbar dunia tersebut.

Indonesia memiliki target membawa pulang lebih dari dua medali emas untuk pertama kalinya dalam sejarah keikutsertaan di Olimpiade. Salah satu cabang olahraga (cabor) yang diandalkan ialah angkat besi.

Cabor ini sudah punya tiga atlet yang pasti tampil di sana. Mereka ialah Rizki Juniansyah (kelas 73 kilogram), Eko Yuli Irawan (kelas 61 kilogram), dan Nurul Akmal (kelas +81 kilogram).