JAKARTA - Kolaborasi antar-pemangku kepentingan (stakeholder) dinilai penting maknanya untuk meningkatkan prestasi olahraga tradisional di Indonesia.
Saat buka puasa bersama dengan Keluarga Besar Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menjelaskan, melalui kolaborasi maka olahraga tradisional bisa semakin maju dan berkembang ke depan.
"Momentum kebersamaan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan silaturahmi. Dan juga dapat meningkatkan kolaborasi untuk memajukan olahraga tradisional Indonesia," kata Dito mengutip Antara.
Ia berharap, dengan silaturahmi dan momentum baik di bulan suci Ramadhan, diharapkan kolaborasi bisa terjalin lebih baik ke depannya.
Sementara itu, salah satu program utama dari Kemenpora adalah kejuaraan antarkampung (Tarkam) yang merupakan upaya pencarian bakat atlet pada usia dini.
Tarkam merupakan kompetisi olahraga tradisional di daerah-daerah perdesaan Indonesia yang merupakan program dari kementerian tersebut.
Salah satu tujuannya adalah mendorong masyarakat Indonesia lebih tertarik untuk berolahraga di desa-desa.
BACA JUGA:
Program itu akan mempertandingkan cabang-cabang olahraga yang berpotensi meraih prestasi, sehingga akan menunjang prestasi nasional.
Selain itu, dalam rangka mendorong pertumbuhan bakat-bakat muda, pemerintah juga memiliki kebijakan mendorong pembangunan sarana-sarana olahraga secara merata di berbagai daerah.
Ketua KORMI Nasional, Hayono Isman, mengatakan dengan kegiatan buka puasa bersama itu, diharapkan silaturahmi dan kolaborasi untuk mengembangkan olahraga tradisional bisa ditingkatkan.
"Terima kasih atas kehadiran mas Menpora bersama Sekretaris Menpora (Gunawan Suswantoro). Buka puasa ini juga sebagai ajang silaturahmi di bulan Ramadhan," ujar Hayono.