Bagikan:

JAKARTA - Kontroversi yang terjadi di laga Persik Kediri vs PSM Makassar membuat manajemen Macan Putih selaku tuan rumah melayangkan surat kepada PSSI.

Hal tersebut dilakukan guna menyikapi kepemimpinan wasit di laga tersebut yang diduga lalai sehingga merugikan kedua tim.

“Persik Kediri menyayangkan adanya kelalaian yang dilakukan oleh wasit. Ketidaktegasan tersebut menyebabkan kerugian di kedua tim, baik Persik Kediri maupun PSM Makassar, serta kualitas,” kata Manajer Persik Kediri, Muhammad Syahid Nur Ichsan, dalam keterangan yang dikutip Selasa, 19 Desember 2023.

Kontroversi terjadi karena sempat adanya kekisruhan di lapangan. Hal tersebut dipicu dengan kepemimpinan wasit yang diduga tak tegas.

Pada laga di Stadion Brawijaya itu, PSM Makassar lebih dulu mencetak gol di menit ke-86, tapi gol yang dibuat oleh Yuran Fernandes itu disangsikan keabsahannya.

Pada menit ke-87 pertandingan terhenti karena ketidaktegasan wasit terkait dengan kejadian gol Yuran tersebut.

Menit selanjutnya, PSM melakukan protes keras ke asisten wasit satu yang diikuti dengan keputusan wasit utama mengesahkan gol Juku Eja. Keputusan itu mengundang para pemain PSM melakukan selebrasi berlebihan.

Aksi tersebut kemudian memicu terjadinya saling lempar antara pemain PSM dan suporter Persik. Kondisi sempat kembali kondusif, tapi asisten wasit satu berlari meninggalkan lapangan yang berimbas kepada berhentinya pertandingan cukup lama.

Pada saat pertandingan dihentikan sementara, perangkat pertandingan melakukan koordinasi di ruang ganti yang dihadiri oleh pihak keamanan, panitia pelaksana, dan perangkat pertandingan.

Diskusi berlangsung lebih dari 30 menit dan diputuskan bahwa kedua tim sepakat untuk melanjutkan pertandingan.

Situasi yang terjadi karena ketidaktegasan wasit itu dianggap merugikan kedua klub dari sisi waktu bermain serta membuat citra buruk.

Soalnya, muncul berbagai opini liar yang mencederai citra persepakbolaan nasional. Maka dari itu, Persik bersikap tegas dengan bersurat ke PSSI untuk menyikapi situasi itu.

“Ini guna menjaga marwah kasta kompetisi tertinggi Tanah Air ini,” lanjut Manajer Persik Kediri dalam keterangannya.

Lebih lanjut, manajemen Persik juga menyebutkan bahwa selama ini tim selalu berupaya menjadi tuan rumah yang baik.

Namun, kejadian tersebut cukup membuat khawatir terkait citra baik yang selama ini diupayakan.

“Persik selalu menjadi tuan rumah yang baik untuk klub mana pun yang bertanding di Stadion Brawijaya, Kediri."

"Di sini telah menjadi saksi bagi kedamaian dan rasa kekeluargaan yang di hadirkan oleh Persik Mania, terhadap siapa pun suporter tim lawan, tim lawan, dan perangkat pertandingan. Kejadian itu cukup meninggalkan citra kurang baik,” tutup Muhammad Syahid Nur Ichsan.