Hut ke-96 Persebaya, Bonek Bikin Tambaksari Memerah
Sejumlah suporter menyalakan flare saat perayaan HUT ke-96 Persebaya di Jalan Tambaksari, Surabaya, Minggu (18/6/2023) dini hari. (ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin)

Bagikan:

JATIM - Ribuan suporter Persebaya Surabaya turut merayakan Hari Ulang Tahun ke-96 klub yang berjuluk Bajul Ijo di sekitaran Stadion Gelora 10 November, Kota Surabaya pada Minggu 18 Juni dini hari.

Pantauan, Sepanjang jalan Ngaglik yang mengarah ke Stadion Gelora 10 November sudah penuh sesak dengan kehadiran suporter yang biasa disebut Bonek itu.

Atribut Persebaya dan Bonek tidak lupa dibawa sembari dikibar-kibarkan saat berjalan menuju Stadion 10 November di Jalan Tambaksari itu.

Flare pun dinyalakan membuat Tambaksari menjadi memerah dalam perayaan itu.

Para Bonek bersama-sama jalan menuju stadion yang namanya identik dengan simbol perjuangan bagi masyarakat Surabaya itu.

Tepat pukul 00.00 WIB, terlihat langit daerah Tambaksari dipenuhi kembang api, tanda merayakan HUT ke-96 klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo tersebut.

Tak hanya itu, ada juga yang membawa alat musik drum band sebagai pengiring saat mereka bernyanyi bersama.

Hingga pukul 00.15 WIB, terlihat para Bonek Mania sudah mulai berjalan dari arah Stadion 10 November Surabaya untuk meninggalkan lokasi.

Tidak lupa, para Bonek juga menyanyikan lagu anthem Persebaya "Song For Pride" dan lagu "Selamat Ulang Tahun" yang dipopulerkan oleh grup musik Jamrud.

Sementara itu, Kasat Samapta Polrestabes Surabaya Kompol Teguh Santoso saat ditemui wartawan mengatakan, pihaknya menerjunkan personil sebanyak 800 orang untuk penjagaan di wilayah Stadion 10 November Tambaksari, Surabaya.

"Yang kami terjunkan berjumlah 800 personil untuk di titik Tambaksari karena yang menjadi pusat perayaan, selain itu ada juga beberapa titik penjagaan seperti di Cito perbatasan Sidoarjo Surabaya dan yang lain, penjagaan sudah dimulai pukul 17.00 WIB, karena pasti terjadi penumpukan," ucapnya.

Persebaya didirikan oleh M. Pamoedji, pada tanggal 18 Juni 1927 di Surabaya, Hindia Belanda dengan nama awalnya Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

Pamoedji yang juga merupakan Residen Surabaya itu mendirikan SIVB dengan bertujuan untuk menampung para pemain-pemain sepak bola penduduk pribumi demi menyaingi dominasi klub sepak bola Soerabajasche Voetbal Bond (SVB) yang telah berdiri sejak tahun 1901 yang pemilik dan para pemain-pemainnya merupakan orang-orang Belanda yang tinggal di Surabaya pada waktu itu.

Terkait