Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, terkini Piala AFF edisi musim 2020 yaitu pada 5 Desember 2021-1 Januari 2022, positif untuk tim nasional Indonesia.

Tentu ada hal positif dari penundaan jadwal itu yakni timnas Indonesia bisa melakukan persiapan lebih panjang, "ujar Iriawan, dikutip Antara dari laman resmi PSSI di Jakarta, Selasa, 8 Desember.

Dia, timnas Indonesia akan mempersiapkan diri dengan baik untuk turnamen tersebut.

Iriawan berharap siapa pun pemain yang akan melindungi skuat Garuda selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik agar dapat memenuhi target merebut juara Piala AFF.

"Kami berharap untuk pemain-pemain yang dipanggil timnas Indonesia dan bermain di Piala AFF agar berjuang keras serta memberikan hasil maksimal. PSSI ingin timnas Indonesia meraih juara di Piala AFF 2020 yang dihelat akhir tahun 2021 mendatang," tutur dia.

Jadwal terkait, pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut, bahwa PSSI mendukung penuh keputusan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).

Sebelum pandemi COVID-19, AFF memastikan Piala AFF 2020 berlangsung pada November-Desember 2020.

Namun, setelah COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, AFF menundanya menjadi April 2021 sebelum mengubah lagi jadwalnya pada 5 Desember 2021-1 Januari 2022.

Presiden AFF Khiev Sameth menyatakan bahwa AFF selalu memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua orang ketika menentukan jadwal sebuah turnamen.

Akhir tahun 2021 melaksanakan ideal Piala AFF setidak-tidaknya karena dua hal yang pertama, padatnya jadwal turnamen sepak bola baik internasional maupun domestik pada tahun 2021 yang merupakan hasil dari penundaan tahun 2020.

Kedua, dengan bergulir pada 5 Desember 2021-1 Januari 2022, Piala AFF diharapkan dapat berputar dengan format penuh kandang dan tandang.

"Mulai 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 akan memberikan kesempatan terbaik untuk turnamen yang digelar dalam format penuh dengan pertandingan kandang dan tandang pada sistem gugur. Stadion akan dipenuhi oleh penggemar untuk menonton tim mereka. Waktu idealnya demikian karena, meskipun ada hasil yang menggembirakan dalam pengembangan vaksin dan program implementasi vaksinasi di seluruh dunia termasuk Asia Tenggara, itu masih membutuhkan waktu, "kata Khiev Sameth.