Tak Beririsan Langsung, Roy Hodgson Tetap Kaya Kenangan akan Maradona
Roy Hodgson (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Manajer Crystal Palace, Roy Hodgson, mengaku tetap memiliki kenangan yang banyak akan mendiang Diego Maradona, kendati dalam kariernya di dunia sepak bola ia tak pernah beririsan langsung dengan legenda Argentina tersebut.

Bagi Hodgson salah satu irisan terdekatnya dengan Maradona adalah ketika ia masih menangani Malmo FF dan klub Swedia itu memainkan laga persahabatan melawan Granada, yang diperkuat adik pertama Maradona, Lalo, pada 15 November 1987.

Kala itu, bukan saja Maradona datang bersama adik bungsunya, Hugo, untuk menyaksikan Lalo tampil, tetapi juga ikut merumput, sehingga trio Maradona bersaudara tampil membela Granada.

"Waktu itu jeda internasional musim dingin dan kami diminta menghadapi Granada, yang waktu itu masih berada di kasta kedua Liga Spanyol," kata Hodgson mengenang dilansir Antara dari laman resmi Palace, Jumat.

"Kami tidak tahu detailnya seperti apa, tetapi tiba-tiba kami mendapati informasi Diego Maradona akan ambil bagian dalam pertandingan itu."

"Adiknya, Lalo, baru saja bergabung dengan Granada, sehingga Diego dan Hugo datang dari Napoli untuk ikut bermain. Itu adalah momen saya bisa melihat Maradona dari jarak paling dekat dan itu kenangan pribadi tentang dia," ujarnya melengkapi.

Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan Granada 3-2 dan Diego turut mencetak satu gol dari eksekusi tendangan bebas ke gawang Malmo.

Laga itu kelak kesohor sebagai El Dia de los Tres Maradonas alias Hari Tiga Maradona yang dikenang dalam sejarah Granada.

Di luar laga tersebut, Hodgson lebih banyak mengagumi kepiawaian Maradona dari jauh atau dari cerita orang-orang yang pernah berbagi tempat dengan sang legenda.

"Waktu saya menangani Inter Milan, pelatih kiper saya Luciano Castellini merupakan kiper Napoli di era Maradona dan ia selalu punya cerita-cerita fantastis tendang Maradona dan semuanya positif," kata Hodgson. Castellini sempat satu musim bermain bersama Maradona sebelum memutuskan penisun pada musim berikutnya.

Maradona meninggal dalam usia 60 tahun di Tigre, sebelah utara Buenos Aires, Argentina, pada Rabu, 25 November setelah mengalami serangan jantung.