Detail Kecil Jadi Pembeda Atalanta dan PSG
Atalanta Vs PSG (Twitter @PSG_English)

Bagikan:

JAKARTA - Atalanta nyaris membuat sejarah lolos ke semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya ketika sampai menit ke-90 unggul satu gol atas Paris Saint-Germain. Namun, dua gol telat Les Parisiens membuyarkan segalanya.

Sejak menit ke-26, Atalanta merawat mimpi untuk melangkah melalui gol semata wayang Mario Pasalic. Keunggulan itu susah payah mereka pertahankan dalam laga yang digelar di Stadion da Luz, Lisabon, Portugal, Rabu waktu setempat.

"Saya hanya bisa berterima kasih atas kerja keras para pemain. Kami hanya berjarak sejengkal (dari kemenangan)," kata pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini setelah pertandingan seperti dilansir dari Antara, Kamis.

Sayangnya, keunggulan 1-0 itu gagal dipertahankan oleh Atalanta yang tak mampu keluar dari tekanan hampir sepanjang babak kedua, terlebih setelah PSG memasukan Kylian Mbappe.

Pada menit-menit akhir pertandingan Marquinhos dan Eric Maxim Choupo-Moting mencetak gol untuk membalikkan keadaan dan PSG menang 2-1.

"Seringkali dalam Liga Champions detail-detail kecil jadi faktor pembeda," kata Gaperini seusai pertandingan.

"Entah itu situasi bola mati, momentum atau pun beberapa situasi, detail-detail itu yang kerap menentukan siapa yang melaju dan siapa yang tersingkir," ujarnya melengkapi.

Kekalahan itu menyudahi kisah manis debut Atalanta di Liga Champions, yang diawali tiga kekalahan tetapi berbalik jadi kejutan ketika mereka lolos dari fase penyisihan Grup C.

Sementara bagi PSG, kemenangan ini jadi hadiah istimewa di hari jadi mereka yang ke-50. Manajer Thomas Tuchel yang mendampingi PSG menggunakan alat bantu karena cedera kaki kiri berkelakar tentang bagaimana ia bakal melakukan selebrasi kemenangan jika ia tidak dalam kondisi tersebut.

"Mungkin hari ini kalian akan melihat saya berlari-lari 40 meter jauhnya, tetapi apapun itu ini hari ulang tahun klub yang ke-50, dan jelas ini momen tak terlupakan," kata Tuchel.

Menurut Tuchel, PSG sudah menaklukkan masalah mental mereka di Liga Champions sejak menyingkirkan Borussia Dortmund di babak 16 besar, ketika membalikkan ketertinggalan 1-2 di leg pertama jadi agregat 3-2 di leg berikutnya.

"Saya rasa kami sudah mengatasi itu di leg kedua lawan Dortmund," katanya.

Capaian PSG ke babak semifinal Liga Champions musim ini merupakan kali kedua bagi Les Parisiens setelah 1994/95 ketika mereka dikalahkan oleh AC Milan. Ini juga menjadi pertama kalinya sejak dana Qatar mengalir ke tim ibu kota Prancis itu satu dekade lalu.

Dengan demikian, PSG kini akan menanti pemenang laga perempat final lain antara RB Leipzig kontra Atletico Madrid yang digelar hari ini.