JAKARTA - Anthrax dan Black Sabbath telah menjadi pilar musik keras dalam beberapa dekade ini. Meski demikian, kedua band ini nyatanya cukup langka untuk berbagi panggung.
Terakhir kali Anthrax dan Black Sabbath bersinggungan adalah dua puluh tahun lalu. Pada 2005, mereka sama-sama menjadi penampil utama untuk gelaran Download Festival di UK.
Setelah 20 tahun, mereka akan kembali berada di panggung yang sama. Anthrax dikonfirmasi akan ambil bagian di konser final Black Sabbath, Back to the Beginning pada 5 Juli di Villa Park, Birmingham.
Personel Anthrax antusias menyambut hajatan besar yang juga dimeriahkan band-band cadas lainnya tersebut. Mereka melihat Ozzy dkk sebagai band panutan yang memberi pengaruh terhadap pembentukan karakter musik Anthrax.
"Aku adalah fans berat Black Sabbath. Mereka sangat berperan besar dalam sound yang membentuk Anthrax di masa awal," tutur Charlie Benante, drummer Anthrax mengutip Blabbermouth pada 14 April.
"Kembali ke tahun '86, ketika kami menggarap album ketiga kami, kami ingin membuat B-side dari lagu BLACK SABBATH. 'Sabbath Bloody Sabbath' adalah lagu yang kami pilih. Kami membuatnya sebagai B-side, kami memainkannya secara langsung, dan itu menjadi hal yang besar bagi kami," kenang Charlie.
BACA JUGA:
Joey Belladonna, vokalis Anthrax juga mengaku sebagai penggemar sejati Black Sabbath. Ia mengungkap sering mengcover lagu mereka di awal ketertarikannya di musik.
Pada 1986, Anthrax dan Black Sabbath menggelar tur bersama. Momen itu sangat dikenang oleh Joey dkk, jadi salah satu momen tak terlupakan.
Karena itu pula, konser perpisahan sang inspirator bakal jadi panggung istimewa bagi Anthrax. Mereka merasa sangat bangga bisa terlibat di acara tersebut.
"Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari acara ini dan saya sangat berterima kasih kepada BLACK SABBATH dan Sharon Osbourne karena telah meminta kami untuk menjadi bagiannya," pungkas bassis Frank Bello.