Bagikan:

JAKARTA - Di album terbarunya yang bertajuk “Roadtrip”, Ardhito Pramono menyelipkan satu musik instrumental berjudul “Reminiscence”.

Tidak mengherankan ketika seorang Ardhito Pramono memiliki lagu instrumental. Sebagai salah satu penyanyi dan penulis lagu yang dekat dengan genre jazz, musik instrumental bukanlah sesuatu yang asing.

Ketika ditanya mengenai ketertarikannya dengan musik instrumental, Ardhito tampak antusias. Bahkan, pelantun “bitterlove” itu mengaku sedang menggarap album instrumental bersama beberapa rekannya.

“Banget, banget (tertarik buat album instrumental). Sebenarnya lagi jalan,” kata Ardhito Pramono saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Ardhito menyebut album instrumental tersebut ditujukan sebagai tribute untuk salah satu bar jazz yang belum lama ini ditutup

“Ini adalah sebuah album tribute untuk salah satu bar yang baru aja tutup di Kemang, bar jazz, namna ya Stashed the Jazz,” ujar Ardhito.

“Gua lagi garap album, gua jadi executive producer di sana,” imbuhnya.

Rencananya, album tersebut juga akan diperkenalkan dalam format piringan hitam.

Lebih lanjut, Ardhito juga melihat musik instrumental di Indonesia saat ini tidak kalah dari tahun 1980an, ketika banyak grup musik dan musisi Tanah Air melahirkan karya musik tanpa lirik lagu itu.

Salah satu yang dilihat Ardhito mengusung musik instrumental adalah Ali, grup musik yang beranggotakan Arswandaru, John Paul Patton, dan Absar Lebeh.

“Banyak banget band instrumental zaman sekarang. Mungkin menurut gua, Ali bisa dibilang instrumental,” pungkas Ardhito Pramono.