Mengenang Rama Aiphama, Penyanyi Pop Melayu Eksentrik
Tangkap layar video klip Rama Aiphama

Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi Rama Aiphama meninggal dunia pada hari ini, 11 Maret. Kerabat Rama yaitu Sam Alatas menyampaikan kabar duka ini kepada sejumlah media.

Penyanyi kelahiran 17 September 1956 ini meninggal pada usia 63 tahun. Rencananya jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Islam (TPI) Al Muchdar Cimanggis, Jakarta. 

Penyanyi melayu beraliran dangdut dan keroncong ini menjadi populer di tahun 90-an. Saat itu, Rama Aiphama tampil dengan pilihan busana yang eksentrik. Salah satu yang menjadi ciri khasnya adalah topi dengan bentuk unik yang melebar di bagian atas. Pemilihan warna juga melengkapi gayanya.

Soal suara, jangan ragukan penyanyi bernama asli Mohammad Alaydrus ini dalam berdendang. Sebanyak sembilan album telah ditelurkan selama ia berkarier musik.

Namun, salah satu yang mengubah kariernya adalah ketika ia menyanyikan ulang lagu Dinda Bestari yang dirilis pada 1995. Lagu buatan Mus Mulyadi tersebut berhasil membawa karier Rama Aiphama melambung tinggi.

Penyanyi campuran Arab dan Gorontalo ini juga sering memadukan genre disko dalam lagu-lagunya yaitu dalam album Keroncong Disco Reggae dan Keroncong Disco Reggae Vol. 2 pada 1996.

Album terakhir yang ia rilis adalah Keroncong Jaipong Dangdut pada 2003. Seperti albumnya, Rama banyak berpindah produksi rekaman sejak memulai karier hingga terakhir bersama EMI Music Indonesia di 2001.