YOGYAKARTA – Dalam artikel ini akan dibahas sejarah Gunung Merapi, gunungapi aktif yang terletak di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Perlu diketahui, Gunung Merapi memiliki sejumlah mitos yang dipercayai oleh masyarakat secara turun-temurun. Mitos-mitos tersebut menyertai sejarah keberadaan Gunung Merapi hingga sekarang.
Salah satu mitos tentang asal-usul Gunung Merapi adalah sebagai penyeimbang Pulau Jawa.
Dalam buku bertajuk Penanganan Lahan Merapi Pasca Erupsi Antara Berkah dan Musibah (2019) karya Beny Harjadi dkk, Gunung Merapi dibuat untuk menyeimbangkan gunung-gunung yang ada di Jawa Barat, karena Pulau Jawa dipercaya akan miring ke barat dan tenggelam sebagian. Pembuatan Gunung Merapi dilakukan dengan memindahkan suatu gunung ke tengah Pulau Jawa.
Gunung yang dipindahkan tersebut adalah Gunung Jamurdipa. Gunung ini dihuni oleh dua empu pembuat keris yakni Empu Permadi dan Empu Rama. Para empu mengizinkan gunung tersebut dipindahkan para dewa bila keris yang dibuatnya di aatas gunung sudah selesai.
Akan tetapi, para dewa tidak sabar sehingga ketika keris baru setengah jadi, gunung beserta keris dipindahkan oleh para dewa ke tengah-tengah Pulau Jawa. Sehingga tungku perapian si empu menjadi kaldera yang mengeluarkan api terus-menerus. Jika kerisnya bergoyang, maka akan terjadi erupsi.
Karena tungku terus menerus mengeluaarkan api dan selalu mengeluarkan lahar, maka gunung tersebut disebut sebagai Gunung Merapi.
Terlepas dari mitos yang beredar, bagaimana sejarah Gunung Merapi?
Sejarah Gunung Merapi
Dalam publikasi bertajuk Sejarah Erupsi Gunung Merapi dan Dampaknya Terhadap Kawasan Borobudur, hasil penelitian stratigrafi menunjukkan awal mula terbentuknya Gunung Merapi.
Menurut riset pada tahun 2000, Gunung Merapi terbentuk dalam 4 periode, yakni Pra Merapi, Merapi Tua, Merapi Pertengahan, dan Merapi Baru. Adapun penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
- Periode Pra Merapi: periode Pra Merapi terjadi kurang lebih sekitar 400.000 tahun yang lalu. Periode ini menyisakan Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur kurang lebih 700.000 tahun yang terletak 2,5 kilometer di lereng Merapi termasuk Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Batuan dari Gunung Bibi bersifat andesit-basaltik tapi tidak mengandung orthopyroxen.
- Periode Merapi Tua: periode ini terjadi antara 60.000-80.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, Gunung Merapi mulai mengerucut meski belum sempurna. Ekstrusi mulanya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltic dari awan panas, breaksiasi lava, dan aliran lahar.
- Periode Merapi Pertengahan: periode Merapi Pertengahan diperkirakan terjadi sekitar 8.000-2.000 tahun yang lalu. Pada periode ini, terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajah Mungkur, yang saat ini terlihat di lereng utara Merapi. Batuannyaa terdiri dari aliran lava, breksisasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi di periode ini dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan pernah terjadi letusan eksplosif kea rah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 kilometer, lebar 1-2 kilometer dengan beberapa bukit di lereng barat. Di masa ini, juga terbentuk Kawah Pasarbubar.
- Periode Merapi Baru: periode ini diterjadi pada 2.000 tahun yang lalu hingga sekarang. Pada masa ini, dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat dari aktivitas Gunung Merapi. Batuan dasar dari Merapi diprediksi berumur sama seperti Merapi Tua. Sedangkan, Gunung Merapi saat ini baru berumur sekitar 2000 tahun.
Sejarah Erupsi Gunung Merapi
Gunung setinggi 2.930 meter di atas permukaan laut ini tercatat pernah Meletus sebanyak 68 kali dan selalu menjadi ancaman bagi masyarakat yang bermukim di lereng Gunung Merapi.
Berikut ini adalah beberapa peristiwa erupsi atau letusan Gunung Merapi yang tercatat dalam sejarah:
- Erupsi tahun 1006 Masehi: Gunung Merapi pernah mengalami erupsi pada tahun 1006 Masehi. Letusan ini menjadi letusan terbesar yang pernah terjadi di Gunung Merapi dalam sejarahnya. Dampaknya, sekitar 1.000 orang tewas dan ada aliran lava yang panjangnya mencapai 11 km hingga memisahkan dua wilayah di sekitarnya.
- Erupsi tahun 1930: erupsi yang terjadi pada 1930 mengakibatkan sekitar 1.300 orang tewas dan memporak-porandakan beberapa desa di sekitarnya. Letusan ini menghasilkan aliran lava yang membanjiri desa-desa di sekitarnya.
- Erupsi tahun 1994: erupsi pada tahun 1994 mengakibatkan sekitar 60 orang tewas dan 1.300 orang mengungsi. Awan panas dan lava pijar yang dihasilkan kemudian menyebar ke seluruh penjuru Gunung Merapi.
- Letusan tahun 2006: pada tahun ini, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas dan lava pijar yang menyebar wilayah di sekitarnya. Erupsi ini menyebabkan 5.000 orang mengungsi.
- Erupsi tahun 2010: erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 menelan korban jiwa sebanyak 353 orang dan merusak sekitar 19 ribu hektar lahan pertanian. Dalam peristiwa ini, Gunung Merapi juga memuntahkan awan panas yang meluncur dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Awan panas tersebut menghancurkan segala yang ada di jalurnya.
Demikian informasi tentang sejarah Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.