YOGYAKARTA - Dalam dunia seni rupa yang kaya dan tak terbatas, pemahaman tentang warna adalah fondasi krusial bagi setiap seniman, baik pemula maupun profesional. Untuk itu, memahami memahami warna intermediate penting untuk dilakukan.
Sayangnya, materi ini sering kali terlewatkan dalam pengenalan dasar, warna-warna ini justru memegang peranan penting dalam menciptakan harmoni visual, kedalaman, dan kekayaan ekspresi dalam sebuah karya seni.
Artikel ini hadir sebagai langkah awal yang esensial bagi siapa saja yang ingin menyelami lebih jauh dunia warna, khususnya memahami konsep warna intermediate dan bagaimana penguasaannya dapat membuka pintu menuju pemahaman seni yang lebih mendalam.
Memahami Warna Intermediate bagi Pemula
Dilansir dari laman Color Meanings, warna-warna intermediate memungkinkan Anda untuk menciptakan kombinasi warna yang unik dan berbagai jenis rona.
Untuk memahami cara membuat warna intermediate, Anda pertama-tama perlu mengetahui bagaimana posisinya pada roda warna dan hubungannya dengan warna primer dan sekunder.
Singkatnya, Anda dapat membuat warna intermediate dengan mencampurkan warna primer dan warna sekunder yang bersebelahan dengannya pada roda warna. Sebelum kita membahas lebih dalam teori warna intermediate, berikut adalah gambaran singkatnya:
Mencampurkan warna primer (merah, kuning, dan biru dalam model warna RYB) dengan warna primer lain dalam proporsi yang sama menghasilkan warna sekunder. Ada tiga warna sekunder: ungu, oranye, dan hijau.
Jadi, bagaimana Anda mendapatkan warna intermediate?
Baca juga artikel yang membahas Mengenal Apa Itu Seni Rupa 2 Dimensi: Pengertian, Unsur, dan Contohnya
Warna-warna intermediate diciptakan dengan mencampurkan warna primer dengan warna sekunder. Misalnya, Anda dapat mencampurkan kuning dan oranye untuk menghasilkan warna intermediate kuning-oranye.
Selain itu, Anda dapat mencampurkan merah dan ungu bersama-sama untuk mendapatkan warna intermediate merah-ungu.
Nah kemudian, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengingat urutan penamaan kombinasinya. Jika Anda dapat mengingat warna-warna primer, itu jauh lebih mudah.
Warna-warna primer merah, biru, dan kuning selalu disebutkan pertama, diikuti oleh warna sekunder yang dicampurkan untuk menghasilkan rona intermediate. Kemudian, cukup pisahkan keduanya dengan tanda hubung dan Anda akan mendapatkan kombinasi warna yang tepat.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki roda warna 12 bagian, warna intermediate terletak di tengah-tengah antara warna primer dan sekunder. Tentu saja, ini menjadi lebih rumit seiring munculnya lebih banyak corak pada bagan warna.
Namun, menggunakan roda warna 12 bagian yang hanya mencakup warna primer, sekunder, dan intermediate adalah cara terbaik untuk memahami hubungan kelompok-kelompok warna penting ini.
Pada roda warna 12 bagian, berbagai jenis warna biasanya dinotasikan. Jika tidak, mudah untuk menandainya sendiri.
Roda warna enam bagian tidak akan memuat warna intermediate. Membandingkan roda warna 6 bagian dengan roda warna 12 bagian dapat membantu Anda melihat dengan jelas perbedaan antara warna primer, sekunder, dan intermediate.
Warna-warna Cahaya Intermediate
Panjang gelombang yang berbeda membentuk spektrum elektromagnetik. Secara teknis, warna-warna yang terlihat didefinisikan sebagai gelombang cahaya antara 400 nm hingga 700 nm. Satu nanometer (nm) sama dengan satu per miliar meter.
Ada dua teori untuk mereproduksi warna yaitu pencampuran warna aditif dan subtraktif. Penting untuk memahami perbedaan antara warna aditif dan subtraktif. Warna-warna intermediate bersifat aditif.
Untuk mendapatkannya, Anda menggabungkan warna-warna. Dalam teori warna subtraktif, menambahkan dua warna primer subtraktif bersama-sama menciptakan warna primer aditif.
BACA JUGA:
Meskipun merah, kuning, dan biru adalah warna primer dasar untuk RYB, mata manusia lebih peduli pada merah, hijau, dan biru (RGB), warna primer penglihatan dan cahaya.
Mencampur tiga warna primer aditif menghasilkan warna sekunder aditif, tetapi ini juga merupakan warna primer subtraktif cyan, magenta, dan kuning (CMY), yaitu:
- Merah dan hijau menghasilkan kuning
- Biru dan hijau menghasilkan cyan
- Merah dan biru menghasilkan magenta
Sekarang Anda memiliki warna sekunder cahaya. Setelah menumpangkan warna-warna sekunder, Anda dapat menciptakan warna-warna intermediate.
Selain memahami warna intermediate, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!