Bagikan:

YOGYAKARTA – Menjadi diri sendiri, seharusnya dilakukan tanpa beban. Tetapi karena ekspektasi pribadi dan budaya, membangun kepercayaan untuk karir, maupun kepercayaan masyarakat, seseorang ingin tampak sempurna. Kadang karena khawatir dianggap tidak ideal, tetapi memakai “topeng” tidakkah melelahkan?

Seseorang yang tidak menerima kekurangan diri, cenderung mengabaikan kebutuhan diri. Mereka terus-menerus ingin terlihat ideal atau sempurna di mata orang lain. Mereka juga mungkin takut gagal. Menurut penulis dan psikolog Steven C. Hayes, Ph.D. dilansir Psychology Today, Minggu, 15 Desember, mencintai diri sendiri perlu keberanian. Pasalnya, ia harus siap menerima kekurangan diri dan melepaskan ekspektasi eksternal atau dari lingkungan dan luar diri. Saran Hayes, begini cara mencintai diri sendiri dengan menerima kekurangan diri.

1. Kenali kapan kekurangan kerap disembunyikan

Penting bagi seseorang untuk mengenali dan mengamati peran serta ekspektasi yang selama ini dijalani. Ketika mengenalinya, Anda akan tahu kapan merasa terdorong untuk bertindak dengan cara tertentu dan menyembunyikan bagian tertentu dari dalam diri. Misalnya, saat takut dianggap lemah, saat takut mengecewakan orang lain, atau saat ingin dinilai baik. Mengenali pola-pola ini perlu diidentifikasi untuk mengetahui alasan kenapa menyembunyikan kekurangan diri.

cara mencintai diri sendiri dengan menerima kekurangan
Ilustrasi cara mencintai diri sendiri dengan menerima kekurangan (Freepik/karlyukav)

2. Latihan berwelas asih pada diri sendiri

Seseorang akan mudah frustrasi ketika banyak mencari validasi eksternal. Perlu diingat, mendapatkan validasi sering kali dilakukan biar bisa diterima orang lain, merasa aman, atau memenuhi ekspektasi orang-orang yang dicintai. Saat melakukannya, hindari menghakimi diri sendiri. Lebih baik menghadapi kenyataan dengan kebaikan. Saran Hayes, bayangkan bicara pada diri sendiri seperti seorang teman dekat. Dukung dan dorong diri untuk berupaya, bukan menutupi kekurangan tetapi memperbaikinya dan menjadi diri sendiri.

3. Perjelas nilai-nilai yang dipegang

Ekspektasi sering datang dari luar diri, tetapi nilai-nilai yang dipegang bersumber dari dalam diri. Jadi supaya keduanya sinkron, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang penting bagi Anda. Bukan apa yang menurut Anda penting. Menulis jurnal, saran Hayes, penting untuk memberi wawasan diri.

Nilai-nilai yang dipegang berfungsi sebagai kompas yang membantu Anda menjalani hidup dengan cara yang bermakna dan autentik. Jadi, kenali dan perjelas apa yang Anda pegang dan pada akhirnya membantu mengidentifikasi hal-hal yang penting bagi diri sendiri.

4. Ambil langkah kecil yang berani

Hidup menjadi diri sendiri tidak berarti melepas topeng dalam semalam. Menjadi diri sendiri artinya membuat pilihan-pilihan kecil selaras dengan nilai-nilai yang Anda apegang. Pastikan setiap langkah yang Anda ambil memperkuat keyakinan bahwa Anda bukan hanya layak memenuhi standar eksternal, tetapi karena Anda ada seutuhnya, termasuk kekurangan yang dimiliki.

Pesan Hayes kenapa kita harus mencintai diri sendiri, karena kekurangan bukan hambatan. Kekurangan adalah bagian dari kemanusiaan diri dan seharusnya, Anda tidak ragu hadir secara utuh menjadi diri sendiri.