Bagikan:

JAKARTA - Tidur di lantai sering dilakukan oleh sebagian orang, terutama ketika cuaca sedang panas. Tetapi, mitosnya tidur di lantai dapat menyebabkan paru-paru basah. Dokter Tirta memberikan penjelasan mengenai mitos tersebut.

Dokter Tirta, seorang influencer, pebisnis dan pakar kesehatan menjelaskan dalam podcast YouTube Raditya Dika. Pria bernama asli Tirta Mandira Hudhi ini mengatakan bahwa anggapan tidur di lantai menyebabkan paru-paru basah adalah tak benar.

"Tidur di lantai itu sebenarnya hal yang harus dibantah nggak sekali, dua kali, tapi berulang-ulang," ujar Dokter Tirta, dikutip dari kanal YouTube Raditya Dika pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Dokter Tirta mengatakan mitos ini sering terjadi dan harus dijelaskan. Menurutnya, paru-paru basah adalah kondisi serius akibat infeksi, bukan tidur di lantai.

"Paru-paru basah terjadi karena infeksi, bukan karena lantai dingin," kata Dokter Tirta.

Dokter Tirta menjelaskan paru-paru manusia mempunyai cairan alami untuk melindungi organ tersebut.

"Paru-paru itu sudah ada cairan untuk mengurangi gesekan ketika dia mengembang dan mengempis," ucap Dokter Tirta.

Pria berusia 33 tahun ini mengatakan tidur di lantai bukan menjadi sebuah masalah. Namun, tubuh menjadi tidak nyaman dan kedinginan ketika tidur di lantai.

"Nah, kalau tidur di lantai tuh nggak masalah, cuma kedinginan saja tidak menyebabkan paru-paru basah," imbuh Dokter Tirta.

Walau tidur di lantai tidak menyebabkan paru-paru basah, Dokter Tirta mengingatkan bahwa tidur di suhu yang sangat dingin dapat meningkatkan risiko hipotermia.

"Hiportemia nggak drastis. Misal di Gunung Everest iya langsung hipotermia," papar Dokter Tirta.

Dengan nada humor, Dokter Tirta menegaskan anggapan tidur di lantai yang menyebabkan paru-paru basah adalah mitos.

"Anda boleh tidur di lantai atau di mana saja sesuai pilihan Anda, yang terpenting adalah jangan tidur di jalanan." tuturnya dengan gaya humornya.