Bagikan:

JAKARTA - Falcon Pictures mengumumkan 20 finalis yang berhasil lolos seleksi di kota masing-masing. 20 finalis ini dari hasil audisi 8 kota yang dipimpin Indro Warkop ini akan menjalankan karantina selama 3 bulan di Jakarta.

Selama masa karantina, peserta akan dibekali dengan pelatihan intensif dan berbagai tantangan untuk mengasah kemampuan mereka. Selain itu, ada juga games yang akan dilakukan oleh peserta. Semua keseruan dan dinamika selama masa karantina ini akan ditayangkan secara eksklusif melalui sosial media Comic 8 Revolution, sehingga para penggemar dapat mengikuti perjalanan para peserta dari dekat.

Acara yang didukung oleh Garuda, Chocolatos, Gery, Cokelat Dilan, dan Mountea ini, juga menghadirkan kalangan profesional sebagai pelatih para komika selama masa karantina berlangsung, dari mulai motivator sampai akting.

Produser Falcon Pictures, Frederica mengungkapkan, kalau audisi telah mencapai tahap mencari 20 besar." Hari ini akan mencari 20 finalis, yang akan dieliminasi sampai bulan Desember mendatang, Sehingga pada akhirnya akan ketemu 8 comica yang paling layak untuk main film Comic 8," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebit, Frederica jiga memunjukkan kepada rekan media ruang berkumpul para finalis Comic 8 Revolution di masa karantina. Termasuk ke ruang tidur, ruang makan, ruang berkumpul dan dapur mereka, meski juga disediakan koki untuk makan sehari-hari.

Selain itu, ada ruang besar yang dikelilingi oleh banyak cermin, dan dibalik cermin-cermin tersrbut akan ada kamera yang memantau pergerakan para perserta audisi 24 jam sehari, kecuali ke toilet.

Ada juga ruang game, tempat para perserta dapat melakukan berbagai game. Setelah itu tour ruangan berlanjut ke ruangan outdoor, yang beralaskan rumput sintetis, agar para perserta dapat melepas penat dengan melihat yang hijau-hijau, dan menghirup udara bebas.

Indro Warkop yang menjadi juri utama memgungkapkan, kualitas para peserta semakin meningkat. "Proses seleksi yang dilakukan hari ini menampilkan kualitas yang lebih baik dari para peserta dibanding waktu audisi di 8 kota dulu. Faktor penonton sepertinya mempengaruhi, saat audisi di daerah dulu yang nonton hanya juri saja," jelasnya.

Sedangkam Cak Lontong melihat, materi yang dihadirkan peserta sangat variatif. "Keragaman asal daerah dan profesi para peserta membuat materi peserta jadi makin variatif. Materi mereka jadi makin unik dan berbeda-beda dari sisi budaya, tradisi atau cerita profesi mereka," katanya.