Bagikan:

YOGYAKARTA – Dari sekian banyak ilmuwan di bidang Falaq, tahukah Anda bahwa Ibnu Asy Syathir merupakan ahli ilmu falaq yang disebut sebagai tokoh pembaharu? Banyak yang menyebut ilmuwan Islam dari Damaskus itu punya kontribusi besar untuk perkembangan astronomi modern karena membantu menggiring ilmu astronomi lama menuju gambaran baru tentang alam semesta.

Ahli Ilmu Falaq yang Disebut Sebagai Tokoh Pembaharu

Ibnu Asy-Syathir (sebagian menulis Ibn Al-Shātir) memiliki nama panjang Alauddin Ali bin Ibrahim bin Muhammad bin Hasan Al-Anshari Al-Muaqqit Al-Falaki Ad-Dzimasyqi. Sebelum dikenal sebagai tokoh ilmu falaq, ia justru dikenal sebagai pengukir kayu yang hidup pada kisaran tahun 704 H atau 1304 masehi yang kemudian meninggal pada tahun 1375 masehi di usianya yang ke-71 tahun.

Saat ia masih hidup, Ibnu Asy-Syathir memang sempat berprofesi sebagai tukang ukir kayu, namun ia juga menjadi seorang muadzin atau pengumandang adzan di Masjid Umawi Damaskus. Karena tanggung jawabnya sebagai muadzin ia sangat memperhatikan waktu shalat.

Dalam tulisan berjudul Corak Pemikiran Ibn Al-Shātir tentang Astronomi yang diterbitkan di jurnal International Journal Ihya’ ‘Ulum Al-Din, dikatakan bahwa menurut peradaban Barat, tokoh astronomi yang banyak diklaim sebagai pembaharu adalah Nicolaus Copernicus.

Copernicus merupakan tokoh pencetus teori heliosentrisme Tata Surya. Namun fakta yang dikaji oleh sejarawan astronomi mengatakan bahwa ide matematika yang dijelaskan oleh Copernicus dalam buku yang berjudul “De Revolutionibus” punya kesamaan dengan buku yang pernah ditulis oleh Ibnu Asy-Syathir 100 tahun sebelumnya yang berjudul Nihayat al-Sul Fi Tashih al-Usul. Artinya pemikiran Copernicus terpengaruh dari hasil pemikiran Ibnu Asy-Syathir.

Perlu diketahui Nicolaus Copernicus adalah pencetus teori heliosentris yang mengatakan bahwa matahari adalah pusat tata surya. Sedangkan Ibnu Asy-Syathir sebelumnya telah memperkenalkan keberadaan epicycle, yakni sistem lingkaran dalam lingkaran. Dalam teorinya, Ibnu Asy-Syathir juga pernah mencoba menerangkan gerak planet merkurius jika planet bumi jadi pusat alam semesta.

Penemuan Ibnu Asy-Syathir

Tidak hanya teori, Ibnu Asy-Syathir juga berhasil menciptakan alat pembantu ilmu astronomi dan ilmu falak beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Astrolabe

Astrolabe adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengukur waktu serta posisi benda langit termasuk bintang dan matahari.

  1. Sundial

Ibnu Asy-Syathir menciptakan sundial yakni jam matahari tertua di peradaban manusia. Bahkan jam ini sudah dikenal mulai tahun 3500 SM.

  1. Kompas

Pada awal abad ke-14 Masehi, Ibn al-Syāṭir banyak disebut menciptakan kompas berupa pengukur waktu dengan menggabungkan jam matahari dengan kompas magnetis.

Atas sumbangsihnya itu, Ibnu Asy-Syathir yang merupakan seorang astronomer Muslim sekaligus imuwan matematika, mesin, dan penemu dikenal sebagai ahli ilmu falaq yang disebut sebagai tokoh pembaharu. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.