Bagikan:

JAKARTA - Anggota 2PM, Lee Junho akan kembali menyapa penggemarnya di Indonesia dalam tur jumpa penggemar “Junho The Moment” di International Convention Center (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu besok.

"See you soon. Aku menyiapkan fan meeting yang unik, yang hanya bisa disaksikan di fan meeting," kata Lee Junho dikutip dari Instagramnya, Jumat, 24 November.

Sebelum melihat aksi panggungnya di Indonesia, simak 4 film terbaik aktor 33 tahun ini. Berikut daftarnya:

1. Twenty (2015)

Film komedi Korea Selatan yang dirilis tahun 2015 ini mengisahkan tentang persahabatan tiga orang pemuda bernama Kyung-jae (Kang Ha-neul), Dong-woo (Lee Junho), dan Chi-ho (Kim Woo-bin). Mereka bertiga telah menjalin persahabatan sejak SMA dan sempat menyukai satu wanita yang sama.

Di film ini, karakter Kyung-jae dikisahkan sebagai pria pemalu ketika harus berdekatan dengan wanita. Ia juga memiliki mimpi untuk bekerja di perusahaan besar dan menghasilkan banyak uang.

Selain itu, ada Dong-woo yang ingin menjadi seorang seniman komik (manhwa) dan Chi-ho yang tak memiliki impian apapun dalam hidupnya. Chi-ho dikenal sebagai pria perayu yang suka bersenang-senang dan mengencani banyak perempuan karena dirinya terlahir dari keluarga kaya.

Saat mereka telah berumur 20 tahun dan lulus SMA, ketiganya berharap dapat mengejar impian masing-masing. Namun, mereka harus menghadapi berbagai rintangan berat untuk menggapai mimpi-mimpinya itu.

Suatu hari, hidup Chi Ho berubah saat ia bertemu dengan Eun-hye (Jung Joo-yeon) yang ingin memantapkan diri sebagai aktris. Tidak hanya itu, ketiga sahabat ini juga akan mengalami rumitnya mencintai satu gadis yang sama.

2. Homme Fatale (2019)

Film historikal-komedi satu ini mengisahkan tentang seorang pria muda bernama Heo Saek (Lee Junho). Heo Saek adalah pria yang menyenangkan dan telah tinggal di gibang (rumah hiburan) bersama ibunya yang seorang gisaeng (wanita penghibur) sejak kecil.

Sering berinteraksi dengan para gisaeng membuat Heo Saek menjadi tertarik dengan dunia gisaeng. Ia pun menjadi gisaeng pria pertama di zaman Joseon. Saat itu, wanita sering mengalami penindasan dan mengantarkan Heo Saek pada seorang wanita yang memiliki pemikiran maju bernama Hae-won (Jung So-min).

Semakin mengenal Hae-won, Heo Saek merasa bahwa mereka berdua berada di dua dunia yang berbeda. Namun, dengan segala perbedaan yang mereka miliki, mereka berusaha mencari cinta sejati. Akankah mereka berhasil menyatukan cintanya?

3. Cold Eyes (2013)

Film aksi karya sutradara dan penulis Cho Ui-seok ini merupakan film debut dari Lee Junho. Berperan sebagai salah satu detektif pada tim khusus dengan nama panggilan Squirrel, ia bersama Detektif Hwang (Sol Kyung-gu) dan Yoon-joo (Han Hyo-joo) bekerja sama untuk mengungkap sebuah kebenaran.

Cold Eyes menceritakan tentang Yoon-joo yang sedang menjalani tes untuk bergabung dalam tim pengawasan khusus kepolisian yang dipimpin oleh Detektif Hwang. Kemampuan hebatnya berhasil membuat dirinya bergabung sebagai anggota baru tim.

Setelah bergabung, Yoon-joo langsung ditugaskan untuk menangani James (Jung Woo-sung), pemimpin dari sebuah kelompok penjahat. Ia dikenal sebagai orang teliti dan tidak pernah menoleransi kesalahan sekecil apapun.

Suatu hari, James dan kelompok penjahatnya melakukan aksi perampokan bank. Tim pengawas kepolisian pun mengalami kesulitan karena tidak bisa mengidentifikasi wajah perampok akibat topeng dan tindakan mereka yang begitu bersih. Bisakah mereka menangkap gembong penjahat tersebut?

4. Rose and Tulip

Berbeda dari tiga film sebelumnya, film Rose and Tulip merupakan film Jepang yang dibintangi Junho bersama rekan se-grupnya, yakni Chansung. Menariknya, film ini merupakan adaptasi dari serial komik manga Jepang berjudul Bara to Tsuripu karya Akiko Higashimura.

Film Rose and Tulip menceritakan tentang pelukis muda terkenal bernama Nero (Lee Junho). Suatu hari, ia pergi ke Jepang untuk mengadakan pameran lukisan sekaligus mengunjungi penginapan sumber air panas.

Ada desas-desus bahwa penginapan sumber air panas tersebut memiliki karya yang menjiplak lukisannya. Di sana, Nero bertemu seorang pria bernama De-won (Lee Junho) yang terlihat sangat mirip dengannya.

Untuk alasan tertentu, Nero meminta De-won agar berpura-pura menjadi dirinya. De-won pun mengiyakan ajakan untuk bertukar posisi dan membuat Nero tinggal sementara di penginapan sumber air panas itu untuk menjalani kehidupan sebagai De-won.

Nero kemudian bertemu seorang wanita bernama Kaori (Mitsuki Tanimura), yakni penerus penginapan sumber air panas itu. Kebersamaan mereka pun mulai terpupuk sejak Nero menyamar sebagai De-won.