Kiat Praktis Menghilangkan Nyeri Sendi yang Mengganggu
Ilustrasi Nyeri Sendi (Karolina Grabowska/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Rasa sakit menyerang sendi tubuh memang lazim dialami banyak orang. Dari data penelitian Centers for Disease Control, Amerika, selama tahun 2018 saja ada lebih dari 43 juta orang menderita nyeri sendi. 

Rasa sakit disebabkan nyeri tersebut memang bisa hilang dengan menggunakan obat-obatan tertentu. Namun ada berbagai cara alami untuk menyembuhkan nyeri sendi bagi Anda yang tidak mau tergantung kepada bahan-bahan kimia tersebut.

Main Air

Aktivitas olahraga air seperti berenang hingga water aerobics ternyata dapat meminimalkan rasa nyeri sendi sekaligus mengembalikan kemampuan fleksibilitasnya. Tak hanya baik untuk penderita nyeri, Anda yang mengalami masalah pegal-pegal pada bagian pinggang dan leher juga dianjurkan melakukan olahraga air karena memberi dampak baik. 

Berdasarkan penelitian, jika rutin melakukan olahraga air selama 45 menit setiap hari dapat meringankan rasa sakit secara konsisten.

Oles Balsem

Ada banyak balsem pereda nyeri sendi dijual di pasaran, tetapi ada baiknya Anda memilih balsem dengan kandungan capsaicin. Zat tersebut juga terdapat di dalam cabai sehingga merupakan kandungan alami yang baik untuk tubuh. 

Selain alami, capsaicin dapat meringankan nyeri sendi hingga 80 persen, terutama jika dioleskan empat kali dalam sehari selama kurun waktu dua minggu.

Tai Chi

Seni bela diri kuno ini ternyata punya efek bagus untuk penderita nyeri sendi. Banyak gerakan-gerakan dasar Tai Chi justru menguatkan otot di sekitar sendi dan membuat pergerakan menjadi tidak kaku. 

Selain itu, melakukan seni bela diri ini juga dipercaya dapat membawa ketenangan sehingga pikiran jauh dari stres.

Akupuntur

Jika nyeri sendi dibiarkan terlalu lama tanpa ada penanganan lebih lanjut biasanya lebih susah ditangani. Untuk penanganan terhadap kasus ini, Anda bisa mencoba akupuntur. Menurut studi dalam jurnal Acupuncture in Medicine, para responden yang mencoba akupuntur secara rutin ternyata dapat sembuh total. 

Tapi harus diingat, jika pengobatan tersebut tidak memberikan hasil instan. Khasiat pengobatannya baru bisa dirasakan setelah rutin dilakukan selama enam bulan hingga dua tahun.