YOGYAKARTA – Apa yang dimakan berkaitan langsung dengan tingkat kesehatan. Gorengan, salah satu jenis makanan yang selalu aktual dibahas dalam dunia kesehatan. Lantas bolehkah makan gorengan setiap hari? Makanan yang diproses dengan digoreng menggunakan minyak, baik deep fried dengan temperatur tinggi ataupun rendah, memiliki dampak buruk pada kesehatan.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Heart pada Januari 2021, mengumpulkan temuan dari 17 penelitian tentang makanan yang digoreng dan masalah kesehatan. Seperti serangan jantung, penyumbatan arteri koroner, gagal jantung, dan stroke. Penelitian ini melibatkan setengah juta orang sebagai partisipan. Mereka melaporkan bahwa orang yang makan gorengan paling banyak 28 persen dari total makanan setiap minggunya, lebih mungkin mengalami masalah jantung dibandingkan dengan orang yang makan paling sedikit gorengan.
Peningkatan risiko mengalami masalah jantung sebesar 3 persen setiap menambahkan 4 ons (114 gram) makanan yang digoreng per minggu. Selain berdampak buruk pada kesehatan jantung, dilansir Harvard Health, Senin, 10 Oktober, makan gorengan terlalu banyak dapat memicu peradangan. Ditambah lagi, makanan yang digoreng seringkali tinggi sodium serta lemak jenuh. Keduanya cukup berbahaya bagi kesehatan, terutama apabila dikonsumsi berlebihan.
Menurut pakar kesehatan Ashley Kitchens, MPH., RD., LDN., dilansir Eat This Not That!, terlalu banyak makan gorengan dapat menurunkan kekebalan tubuh. Ini merupakan salah satu pemicu peradangan.
“Ketika makanan digoreng, mereka menjadi lebih padat kalori karena bagian luar makanan kehilangan air dan menyerap lemak atau minyak,” terang Kitchens.
Minyak dalam makanan yang diproses dengan digoreng, bisa mengandung lemak trans. Kandungan tersebut terbukti meningkatkan kolesterol jahat atau LDL Anda. Kitchens memberikan rekomendasi air frying yang lebih rendah kandungan minyaknya.
Pengetahuan lain yang perlu Anda ketahui, makanan yang digoreng dengan suhu tinggi lebih banyak menyerap minyak. Ini terjadi melalui reaksi Maillard, yang mana minyak memanas jauh melewati titik didih air. Memanaskan minyak melampau titik didih air, memungkinkan terjadinya karamelisasi pati dan pencokelatan protein. Hasil makanannya lebih lembut bagian dalam dan renyah bagian luar. Tetapi, ini lebih tidak sehat dibandingkan makanan yang digoreng dengan suhu lebih rendah.
BACA JUGA:
Jadi, kebanyakan makan gorengan perlu diwaspadai karena dampak buruknya pada kesehatan jantung. Kalaupun mengonsumsi gorengan, perlu mengetahui prosesnya dan porsi aman tidak melebihi 28 persen dari konsumsi setiap minggu.