Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh selama hampir lima jam di Rumah Sakit Militer Walter Reed, Bethesda, Maryland. Pemeriksaan ini merupakan tes fisik tahunan pertamanya di masa jabatan presiden kedua.

Hasil pemeriksaan yang dirilis Gedung Putih menyebutkan bahwa Trump berada dalam kondisi sangat baik secara kognitif dan fisik. Trump juga ditemukan memiliki bekas luka di telinga kanan akibat tembakan yang dialami saat pidato kampanye di Pennsylvania pada Juli 2024. 

"Presiden Trump tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik, menunjukkan fungsi jantung, paru-paru, neurologis, dan fisik secara umum yang kuat," tutur dokter yang menangani Trump, dr. Sean Barbabella, dikutip dari laman BBC.

Pada usia 78 tahun, Trump termasuk presiden tertua yang menjabat pada Januari lalu. Meskipun pendahulunya, Joe Biden lebih tua saat meninggalkan jabatan di usia 82 tahun.

dr. Barbabella mengatakan pemeriksaan medis dilakukan hampir lima jam. Trump menjalani berbagai tes darah, pemeriksaan jantung, dan USG.

"Presiden Trump menunjukkan kondisi kesehatan kognitif dan fisik yang sangat baik dan sepenuhnya fit untuk menjalankan tugas sebagai Panglima Tertinggi dan Kepala Negara," kata dr. Barbabella.

Trump juga menjalani tes neurologis untuk mengevaluasi kondisi mental, saraf, fungsi motorik dan sensorik serta refleks, dan hasilnya tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau kecemasan.

"Trump juga menjalani Montreal Cognitive Assessment (MoCA) dan mendapatkan nilai sempurna, 30 dari 30," kata Dr Barbabella.

Tes ini umum digunakan untuk mendeteksi penurunan fungsi kognitif dan tanda-tanda awal demensia, yang mencakup tugas seperti menyebutkan nama hewan, menggambar jam, dan mengulang kata-kata beberapa menit kemudian.

Berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One pada hari Sabtu, Trump menyebut dirinya menjawab semua soal dengan benar dalam tes kognitif tersebut.

"Secara keseluruhan, saya merasa dalam kondisi yang sangat baik. Jantung bagus, jiwa bagus, jiwa yang sangat baik," jelas Trump.

Ia menambahkan dokter memberinya sedikit saran untuk perubahan gaya hidup guna meningkatkan kesehatannya, meskipun ia tidak memberikan rinciannya.

dr. Barbabella juga mengatakan hasil kulit Trump mengalami kerusakan ringan akibat sinar matahari dan ditemukan lesi kulit.

Lesi kulit adalah perubahan pada struktur atau warna kulit yang berbeda dari kulit normal di sekitarnya.

Lesi ini bisa berupa benjolan, luka, bercak, atau perubahan tekstur dan bisa muncul karena berbagai penyebab, termasuk infeksi, alergi, penyakit autoimun, atau kanker kulit.

Menurut memo tersebut, Trump mengalami kolestrol. Maka dari itu, Trump sering mengonsumsi beberapa obat untuk mengontrol kolesterolnya, seperti Rosuvastatin. Selain itu, Ezetimibe serta Aspirin untuk pencegahan jantung dan krim Mometasone untuk kondisi kulit.

"Pemeriksaan jantung Trump menunjukkan tidak ada kelainan," ungkap dr. Barbabella.

Pemeriksaan juga mencatat riwayat medis Trump yang mencakup hiperkolesterolemia yang terkendali dengan baik. Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah jantung

Kondisi medis lain yang dicatat dalam riwayat kesehatannya termasuk pernah terinfeksi Covid-19, rosacea (kondisi kulit yang sering menyebabkan kemerahan di wajah), dan polip jinak di usus besar.

Menurut catatan dari dr. Barbabella, Trump memiliki berat badan 224 pon (101 kg) dan tinggi 6 kaki 2,5 inci (sekitar 189 cm). Trump telah menurunkan berat badan sejak Februari 2019, ketika beratnya 243 pon.

Berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), saat ini ia tergolong ke dalam kategori kelebihan berat badan, bukan obesitas.

Catatan tersebut juga menuliskan sendi dan otot presiden memiliki jangkauan gerak penuh, dan kesehatan baiknya dikaitkan dengan gaya hidup aktif, termasuk sering menang dalam pertandingan golf.