シェア:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melakukan Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) di seluruh ruas jalan tol dalam rangka meningkatkan kualitas layanan jalan tol dan rest area secara kontinu serta menghasilkan jalan tol yang berkarakter di 2024.

Kali ini, penilaian dilakukan pada jalan tol Surabaya-Probolinggo-Malang ruas Gempol-Pasuruan, ruas Pasuruan-Probolinggo, ruas Gempol-Pandaan, dan ruas Pandaan-Malang.

Tim Ahli/Pakar Penilaian JTB Ahmad Safrudin mengatakan, tahun 2023 penilaian JTB berpusat pada tema Toll for All, yang mana pelayanan jalan tol harus bisa diakses oleh semua pihak dari semua golongan.

"Terdapat tiga parameter yang diukur, pertama equality gender, yang mana semua kelompok dan golongan harus dapat mengakses jalan tol. Kedua, terkait investasi ekonomi terhadap brand lokal, artinya inisiatif lokal dalam konteks ekonomi, sosial dan budaya harus dapat diakomodir dalam pengelolaan jalan tol, informasi wisata maupun budaya lokal yang ditawarkan dapat diinfokan kepada pengguna jalan tol," kata Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 5 Oktober.

Ahmad mengatakan, aspek ketiga yang menjadi parameter adalah kepedulian masyarakat terhadap jalan tol.

"Dengan latar belakang, profesi, hingga kelompok umur, kami harus mendorong pengguna untuk peduli terhadap berbagai aspek kenyamanan, seperti tidak membuang sampah di ruang milik jalan (rumija), hingga aspek keselamatan berkendara," ujarnya.

Dalam penilaian ini, Ahmad juga menekankan pentingnya vegetasi penghijauan jalan tol yang berguna sebagai capture karbon (emition absorbing) yang diemisikan dari knalpot kendaraan.

"Tanpa crack, hole, patching, dengan jalan yang mulus dan rata, efisiensi energi kendaraan dapat dicapai dan emisi dapat ditekan serendah mungkin," ucapnya.

Menurut dia, iklim yang baik di Malang telah mendukung vegetasi tanaman sebagai landscaping lebih baik. Namun, perlu diperhatikan untuk selalu melakukan perawatan, penyiangan, hingga pemupukan secara berkala.

"Selain itu, perlu adanya sense of crisis dari setiap unsur stakeholders untuk meminimalkan risiko yang berpotensi terjadi di jalan tol, seperti kebakaran rumija, kecelakaan, dan setiap kejadian tak terduga di jalan tol," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Gempol Pasuruan Muhammad Taufik Akbar mengatakan, untuk memenuhi penilaian tahun 2023, pihaknya telah berupaya maksimal meningkatkan pelayanan sesuai Standar Penilaian Mutu (SPM).

"Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya mengajak masyarakat sekitar untuk andil dalam rest area baik berjualan atau bekerja di dalamnya, kami juga mengadakan kampanye keselamatan jalan, dan memiliki minimarket lokal," jelasnya.

Sedangkan, Manager Operasional dan Pemeliharaan PT Transjawa Pasuruan-Probolinggo Jalan Tol Sukiran mengatakan, pihaknya telah memenuhi persiapan dasar pemenuhan SPM dan penyesuaian tarif.

"Untuk rest area, kami menyesuaikan dan tidak membedakan gender pemilik tenant, namun ke depan komposisi gender akan kami persiapkan lebih baik. Kami juga bekerja sama dengan petani dan pengusaha sekitar jalan tol untuk diberi kesempatan menanam pohon sengon di ROW yang ada, termasuk tanaman lindung di rest area," ungkapnya.

Adapun Dirut PT Jasamarga Pandaan-Malang dan PT Jasamarga Pandaan Tol Netty Renova menilai, dengan predikat Green Toll Road, tentu masih banyak improvement pada ruas yang dikelolanya.

"Kami sudah memiliki tenant lokal yang menghimpun UMKM mikro pada satu brand utama, ada juga khusus tenant umkm sendiri, termasuk warung atau kios masyarakat setempat," imbuhnya.

Dia menambahkan, pihaknya telah menyediakan parkir khusus wanita dan disabilitas, kamar mandi dan jalan akses disabilitas, tangga kecil untuk anak-anak cuci tangan, serta ruang laktasi yang jumlah dan komposisinya akan disesuaikan ke depannya.

"Selain itu, kami juga melakukan edukasi keselamatan berkendara melalui pamflet dan kampanye di rest area," pungkas Netty.

Kegiatan Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan Tahun 2023 tersebut dilakukan pada 2 Oktober hingga 4 Oktober 2023.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)