YOGYAKARTA – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan roket raksasa Artemis I yang dilakukan dari Kennedy Space Center, Florida. Peluncuran dilakukan pada Rabu, 16 November pukul 1.47 pagi waktu setempat. Peluncuran roket ini jadi salah satu misi ambisius NASA dalam penjelajahannya ke luar angkasa.
Mengenal Roket Raksasa Artemis I
Program Artemis 1 yang dicanangkan NASA menggunakan roket Space Launch System (SLS). Roket ini memiliki ukuran raksasa. Panjangnya mencapai 98 meter dan dibekali dengan empat mesin utama dan dua side booster. NASA menyebut bahwa roket ini mampu membantu wahana antariksa Orion mencapai kecepatan hingga 24.500 mil per jam.
Dikutip dari situs resmi NASA, sistem peluncuran Antariksa NASA, atau SLS, adalah kendaraan peluncuran yang sangat berat. Roket ini jadi satu-satunya roket yang mampu mengirim Orion, astronot, dan kargo secara langsung ke Bulan hanya dalam satu misi.
SLS memang menawarkan berbagai kelebihan mulai dari kemampuan dari segi pengangkatan massa muatan yang berat, hingga dari dari segi energi. NASA mengklaim bahwa roket ini jadi kendaraan paling kuat di dunia dan mampu membawa banyak muatan lebih banyak dibanding kendaraan lain.
SLS dirancang untuk misi luar angkasa dan berencana melakukan pengiriman muatan dari Bumi ke Bulan dengan jarak hampir 1.000 kali lebih jauh dibanding Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA yang ada di orbit terendah Bumi.
Peluncuran Roket Raksasa Artemis I
Misi Artemis I kali ini tak membawa manusia, namun boneka Shaun the Sheep dan Snoopy. Awal peluncuran para kru harus menunggu hingga kekuatan pendorong bisa mencapai titik maksimal dan mengaktifkan sistem otonom agar roket meluncur secara otomatis.
Setelah itu kru akan menghitung mundur sebagai penanda peluncuran roket SLS. Roket akan meluncur dengan kecepatan tinggi menuju luar angkasa. Di menit ke-9, mesin utama roket SLS dimatikan, lalu Orion dan tahap atas atau tahap propulsi kriogenik sementara dipisahkan dari tahap inti.
Orion akan mengudara di angkasa selama 25 hari dan dengan jarak tempuh 1,3 juta mil untuk melakukan pengujian berbagai orbit dengan jarak terdekatnya 62 mil. Setelah itu akan melewati Bulan lalu kembali lagi ke Bumi.
Penerbangan kali ini bukan hanya menembus atmosfer Bumi, tapi dianggap sebagai misi bersejarah untuk mengirimkan manusia ke Bulan. Kesuksesan peluncuran Artemis I berarti menandakan bahwa Artemis II yang jadi misi selanjutnya segera disiapkan. Artemis II akan terbang di jalur yang sama, namun tidak diisi dengan boneka melainkan awak kapal.
Misi Artemis III juga akan segera menyusul dengan tujuan untuk membawa astronot wanita pertama dari orang kulit berwarna pertama di Bulan. Belum jelas kapan misi ini akan dilakukan, namun kemungkinan waktu paling cepat adalah 2025.
Itulah informasi terkait roket raksasa Artemis I. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)