Partager:

JAKARTA - Dave Mustaine dikenal tak ragu-ragu dalam menyampaikan opininya. Termasuk soal genre musik nu-metal, ia berani melontarkan kritik pedas.

Belum lama ini Dave bersama kelaurganya menjalani wawancara dengan Lifeminute TV. Awalnya mereka banyak membicarakan tentang bisnis wine keluarga yang dikelola. Namun secara natural, perbincangan mengarah ke musik.

Dave tiba-tiba mengungkit era awal 2000an yang menjadi cikal bakal berkembangnya genre nu-metal. Ia pun mengungkapkan pendapatnya soal itu.

"Ada masa di tahun 2000 ketika kita punya band-band yang disebut – sepertinya 'nu-metal,' dan mereka tidak memiliki part solo sedikitpun," kata Dave Mustaine mengutip Loudwire, 24 Maret.

Tak sampai di situ, frontman Megadeth tersebut juga bersyukur genre nu-metal perlahan menghilang. Tren yang dulu sempat meledak hanya menyisakan beberapa nama populer.

"Nah, mengapa mereka tidak melakukan solo? Mereka tidak bisa melakukan solo, dan syukurlah genre itu hilang. Orang-orang mulai belajar cara melakukan solo. Anda tahu, jika Anda berada dalam band "nu-metal", Anda mungkin akan tertantang bahkan saat memainkan "Johnny B. Goode" milik [Chuck Berry]. Jadi, saya senang bahwa [nu-metal] hilang," tegasnya.

Tak berarti menolak perkembangan teknologi, Dave Mustaine melihat ada hal baik dan buruk di masing-masing era. Namun soal memainkan musik secara organik, baginya itu adalah esensi sebuah band.

"Jika Anda mengingat kembali [ketika] saya memulai 40 tahun yang lalu, dunia musik tidak memiliki jutaan anak-anak yang duduk di rumah memainkan riff gitar di komputer mereka dan kemudian mengunggahnya secara daring. Ada baik dan buruk dalam segala hal, dan ketika orang-orang melakukan sesuatu untuk seni mereka sendiri, itu bagus," kata Dave.

"Namun, ketika Anda mulai melihat rekaman-rekaman buatan yang tidak dimainkan oleh para anggota band, itu adalah penipuan. Jadi, saya suka band-band yang benar-benar memainkan apa yang mereka lakukan," tandasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)