Partager:

JAKARTA - Tim Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) meraih penghargaan The Third Place for Oral Presentation in the Systematic Review and Meta-Analysis Research Track pada ajang International Medical Student Research Conference (IMRC) 2024, di Bangkok, Thailand.

Tim Mahasiswa UI yaitu Kenoah Kovara dan Josia mengusung karya penelitian yang disusun bersama dua rekannya yang juga mahasiswa FKUI angkatan 2022, Josia Nathanael Wiradikarta dan Thalita Nadira Izza Senen.

“Saya sangat senang dapat mengikuti kompetisi ini dan membawa penghargaan pulang ke Indonesia," kata Kenoah seperti dilansir dari ANTARA Sabtu, 21 Desemeber 2024.

Selain itu, kata Kenoah juga mendapat kesempatan untuk menjalin relasi dengan delegasi dari berbagai negara dan bertemu teman-teman lama.

Harapan saya semoga mahasiswa kedokteran lainnya dapat mencoba mengikuti kompetisi semacam ini untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan mereka di masa perkuliahan.

Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi selama kompetisi adalah menjawab pertanyaan dari juri yang terkadang berada di luar dugaan.

“Beberapa pertanyaan dari juri tidak masuk dalam daftar kemungkinan yang kami persiapkan. Untuk menjawabnya, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai penelitian dan penyakit yang kami kaji dari berbagai aspek,” ujarnya.

Penelitian mahasiswa FKUI ini berjudul "Exploring the Potential of Xanomeline/Trospium Chloride for Schizophrenia Patients: A Systematic Review and Meta-analysis.

Penelitian yang mereka lakukan bertujuan untuk menguji efektivitas kombinasi obat Xanomeline dan Trospium Chloride (KarXT) dalam meredakan gejala skizofrenia.

Skizofrenia merupakan sebuah gangguan mental yang dikarakteristikkan oleh gangguan proses berpikir, persepsi, respons emosional, dan interaksi sosial.

Tim mahasiswa FKUI tertarik melakukan penelitian ini karena menyadari efek samping signifikan dari pengobatan skizofrenia saat ini.

“Kami sadar akan efek samping yang menyertai pengobatan skizofrenia pada umumnya. Sehingga, saat terdapat berita bahwa ada obat skizofrenia dengan mekanisme kerja baru, kami tertarik untuk menelitinya dan membuat systematic review serta meta-anaysis untuk menguji efikasinya,” kata Josia Nathanael Wiradikarta.

Tim ini menemukan bahwa kombinasi Xanomeline dan Trospium Chloride memiliki mekanisme kerja berbeda dengan obat standar skizofrenia generasi pertama dan kedua.

Xanomeline bekerja sebagai agonis reseptor M1/M4, dua subtipe reseptor muskarinik yang berhubungan erat dengan aktivitas psikotik, sementara Trospium Chloride berfungsi untuk meredakan efek samping antikolinergik dari Xanomeline.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kombinasi KarXT dapat memperbaiki gejala positif, negatif, dan kognitif dari skizofrenia tanpa menghasilkan efek samping signifikan seperti yang terjadi pada obat standar. Oleh karena itu, kombinasi ini pantas dikembangkan sebagai kelas baru pengobatan skizofrenia,” ujar Thalita Nadira Izza Senen.*


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)