Partager:

JAKARTA - Sedikitnya lima orang tewas dalam serangan dengan menabrakkan mobil di pasar Natal di Kota Magdeburg, Jerman. Selain itu, sebanyak lebih dari 200 orang dilaporkan terluka.

Pejabat setempat mengumumkan bahwa pelaku penyerangan adalah seorang pria dari Arab Saudi. Pelaku sudah ditangkap atas dugaan menabrakkan mobil ke kerumunan.

Serangan Jumat, 20 Desember 2024, malam waktu setempat terhadap pengunjung pasar yang berkumpul untuk merayakan musim Natal itu terjadi di tengah perdebatan sengit mengenai keamanan dan migrasi selama kampanye pemilihan umum di Jerman, tempat kubu sayap kanan memperoleh suara terbanyak.

"Sungguh tindakan yang mengerikan untuk melukai dan membunuh begitu banyak orang di sana dengan kebrutalan seperti itu," kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz, di pusat kota bekas Jerman Timur tersebut, tempat ia meletakkan mawar putih di sebuah gereja untuk menghormati para korban.

"Kami sekarang mengetahui bahwa lebih dari 200 orang telah terluka. Hampir 40 orang mengalami luka serius sehingga kami harus sangat khawatir terhadap mereka," tuturnya lagi.

Pihak berwenang Jerman sedang menyelidiki seorang dokter Arab Saudi berusia 50 tahun tersebut yang telah tinggal di Jerman selama hampir dua dekade. Polisi menggeledah rumahnya semalam terkait dengan penabrakan mobil tersebut.

Motifnya masih belum jelas dan polisi belum menyebutkan nama tersangka. Ia telah disebutkan di media Jerman sebagai Taleb A.

Sumber Arab Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah memperingatkan pihak berwenang Jerman tentang penyerang tersebut setelah ia mengunggah pandangan ekstremis di akun X pribadinya yang mengancam perdamaian dan keamanan.

Majalah Der Spiegel melaporkan bahwa tersangka bersimpati dengan partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD). Majalah itu tidak mengatakan dari mana mereka mendapatkan informasi tersebut.

Badan Intelijen Domestik Jerman menolak berkomentar tentang penyelidikan yang sedang berlangsung.

Surat kabar FAZ Jerman mengatakan telah mewawancarai tersangka pada 2019, menggambarkannya sebagai aktivis anti-Islam.

"Orang-orang seperti saya, yang memiliki latar belakang Islam, tetapi tidak lagi beriman, tidak mendapatkan pengertian maupun toleransi dari umat Islam di sini."

"Saya adalah kritikus Islam paling agresif sepanjang sejarah. Kalau Anda tidak percaya, tanyakan saja pada orang Arab," kata sang pelaku dalam wawancara dengan FAZ Jerman lima tahun lalu.

Andrea Reis, yang berada di pasar pada hari itu, kembali pada Sabtu, 21 Desember 2024, bersama putrinya Julia untuk meletakkan lilin di dekat gereja yang menghadap ke lokasi tersebut.

Ia mengatakan mereka nyaris menjadi korban andai tidak indah di jalur serangan penabrakan mobil tersebut.

"Saya berkata, ayo kita pergi dan beli sosis, tetapi putri saya berkata tidak. Lalu, saya mengajak ia jalan-jalan saja."

"Jika kami tetap di tempat kami berada, kami pasti berada di jalur mobil. Anak-anak menjerit, menangis memanggil mama. Anda tidak bisa melupakan itu," kata kepada Reuters.

Partai Sosial Demokrat pimpinan Scholz tertinggal dari AfD yang berhaluan kanan ekstrem dan oposisi konservatif terdepan dalam jajak pendapat menjelang pemilihan umum dadakan yang ditetapkan pada 23 Februari 2025.

AfD, yang mendapat dukungan sangat kuat di bekas wilayah Timur, telah memimpin seruan untuk menindak tegas migrasi ke negara tersebut.

Calon kanselirnya, Alice Weidel, dan wakil pemimpinnya, Tino Chrupalla, mengeluarkan pernyataan pada Sabtu, 21 Desember 2024, yang mengutuk serangan tersebut.

"Serangan mengerikan di pasar Natal di Magdeburg, di tengah masa damai menjelang Natal telah mengguncang kita," kata mereka.

Seorang anggota parlemen terkemuka dari Partai Sosial Demokrat di parlemen Bundestag memperingatkan agar tidak terburu-buru mengambil kesimpulan dan mengatakan tampaknya penyerang tersebut tidak memiliki motif Islamis.

"Sekarang kita harus menunggu penyelidikan. Tampaknya keadaan di sini berbeda dari yang awalnya diasumsikan," kata Dirk Wiese kepada surat kabar Rheinische Post.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)