Partager:

YOGYAKARTA - Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan benjolan kecil pada payudara yang kerap dicurigai sebagai kanker. Selain itu, tak sedikit pula masyarakat awam yang menganggap benjolan ini sebagai fibrokistik payudara, mengingat gejalanya cukup mirip. Lantas, apa perbedaan FAM dan Fibrokistik payudara?

Perbedaan FAM dan Fibrokistik Payudara

Dikutip dari AI-Care, berikut beberapa perbedaan FAM dan Fibrokistik payudara berdasarkan penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Penyebab

Penyebab FAM belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kondisi ini diduga berkaitan dengan aktivitas hormon estrogen. Hal ini disebabkan FAM adalah kondisi yang sering dialami oleh wanita di usia produktif.

Sama halnya dengan FAM, penyebab fibrokistik payudara juga belum diketahui secara pasti. Namun para ilmuan meyakini bahwa fibrokistik berkaitan dengan fluktuasi hormon estrogen, terutama ketika pada periode menstruasi yang dapat menyebabkan payudara terasa lebih nyeri dan bengkak.

Gejala

Fibroadenoma mammae sering kali tidak menimbulkan rasa sakit. Pertumbuhannya biasanya lambat dan bisa memiliki ukuran rata-rata sebesar 2,5 cm.

Gejala umum pada FAM adalah munculnya benjolan pada salah satu atau kedua payudara dengan karakteristik sebagai berikut:

  • Benjolan berbentuk bulat dengan batas yang jelas
  • Terasa halus
  • Bisa bergeser dan mudah dipindahkan
  • Terasa keras namun kenyal

FAM dapat membesar seiring waktu dan terasa lunak serta nyeri beberapa hari sebelum menstruasi atau saat Anda menyentuhnya. Di dalam payudara Anda bisa ditemukan satu atau lebih FAM baik di salah satu maupun kedua payudara.

Sementara gejala fibrokistik payudara yang mungkin dirasakan oleh penderitanya, adalah:

  • Bengkak pada payudara
  • Nyeri pada payudara, baik ketika disentuh atau ketika tidak disentuh
  • Terasa adanya penebalan pada jaringan payudara
  • Benjolan pada satu atau kedua payudara
  • Benjolan memiliki ukuran yang bervariasi
  • Bisanya benjolan dapat digerakkan
  • Rasa nyeri pada bagian ketiak

Selain itu, benjolan yang dialami dapat lebih besar pada satu payudara dibanding payudara lainnya. Gejala yang dialami akan lebih terasa beberapa hari sebelum siklus menstruasi akibat perubahan hormon. Pada benjolan yang memiliki banyak jaringan padat, maka kemungkinan benjolan sulit digerakkan dan menempel pada lokasi tertentu.

Faktor risiko

Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami FAM, antara lain:

  • Sedang hamil.
  • Berusia 15-35 tahun.
  • Mengonsumsi pil KB sebelum usia 20 tahun.
  • Menjalani terapi penggantian hormon.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
  •  

Sedangkan faktor yang menyebabkan wanita mengalami fibrokistik payudara, yakni:

  • Usia 20 sampai 50 tahun
  • Memiliki riwayat benjolan payudara di keluarga
  • Pola hidup yang tidak sehat
  • Kurang istirahat
  • Konsumsi alkohol terutama wanita pada usia 18 hingga 22 tahun
  • Terlalu banyak konsumsi kafein
  • Merokok

Tata laksana atau pengobatan

Tata laksana Fibroadenoma mammae biasanya disesuaikan dengan jenisnya. Secara umum tidak dibutuhkan pengobatan jika dokter menyatakan jenis FAM yang Anda miliki bersifat jinak dan tidak tumbuh dengan cepat. Tetapi pada kondisi dan jenis FAM tertentu perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya, khususnya bila jenisnya termasuk ganas, berukuran besar dan tumbuh dengan cepat.

Sama dengan FAM, tata laksana fibrokistik payudara juga bervariasi. Jika tidak merasakan gejala ataupun gejala terasa ringan, maka berikut langkah tata laksana yang dapat dilakukan di rumah:

  • Gunakan pakaian dalam sesuai ukuran payudara, dengan bahan yang menyerap dan tidak terlalu ketat
  • Makan makanan dengan kadar lemak rendah
  • Mengurangi konsumsi fast food dan perbanyak makan sayur dan buah
  • Membatasi asupan kafein dan rokok
  • Menggunakan kompres air hangat untuk membantu mengurangi rasa nyeri
  • Menggunakan obat antinyeri untuk membantu mengurangi rasa nyeri

Bila gejala cukup parah dan mengganggu, dokter dapat mempertimbangkan penggunaan pil KB dan terapi hormon untuk mengatur kadar hormon dalam tubuh. Selain itu, dokter juga dapat mempertimbangkan tindakan pembedahan bila dirasa perlu.

Demikian informasi tentang perbedaan FAM dan fibrokistik payudara. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)