JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku bakal mengkaji ulang rencana untuk menggabungkan perusahaan pelat merah atau merger BUMN di sektor karya.
Alasannya, kata Erick, adanya pergantian pucuk pimpinan kementerian teknis yang juga bersinggungan dengan BUMN Karya, dari Basuki Hadimuljono menjadi Dody Hanggodo.
“Terus kajian untuk karya-karya, kemarin kan surat pertama tentu zamannya Pak Bas, sekarang berbeda Menteri, kajiannya harus kita ulang,” ujar Erick saat ditemui wartawan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 24 Desember.
Erick bilang bakal menyerahkan kembali surat permohonan inbreng saham tujuh perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur. Targetnya, surat diserahkan kepada Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pada Januari 2025.
“Supaya memang secara hukumnya kan bisa pas gitu. Ya ini juga kita ulang lagi, mungkin suratnya Januari baru dikirimkan kembali gitu, jadi semuanya proses,” tuturnya.
Sekadar informasi, BUMN karya yang bakal dikonsolidasikan di antaranya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP.
VOIR éGALEMENT:
Di mana dalam skemanya, dimana tujuh perusahaan pelat merah tersebut akan dikonsolidasi menjadi tiga perseroan saja. Seperti, PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan digabung ke dalam holding PT Hutama Karya (Persero).
Kemudian, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dikonsolidasikan dengan dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Lalu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga akan dimerger dengan PT Nindya Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero).
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)