Partager:

JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Harbour Road II (elevated) yang saat ini digarap oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) milik Jusuf Hamka resmi ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN).

Hal tersebut setelah pengembangan Jalan Tol Harbour Road II telah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai PSN baru.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, penetapan PSN pada proyek swasta tersebut karena merupakan salah satu program padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.

"Ada 14 PSN baru, periodenya dilakukan oleh swasta atau pembiayaan dari swasta, menciptakan lapangan kerja dan tidak membutuhkan APBN dan ini disetujui oleh presiden," ujar Airlangga dikutip Selasa, 19 Maret.

Proyek Jalan Tol Layang Harbour Road II sendiri telah dimulai pembangunannya pada 4 Oktober 2019 dan mulanya ditargetkan akan rampung secara keseluruhan pada 2022.

Namun, hingga saat ini proyek tersebut terpantau masih dalam tahap konstruksi.

Jalan Tol Harbour Road II membentang sepanjang kurang lebih 9,6 kilometer (km) yang bakal menghubungkan wilayah Ancol Timur dengan Pluit.

Melansir laman resmi Kementerian PUPR, Jalan Tol Harbour Road II akan terintegrasi dengan Akses Tanjung Priok (ATP) dan Tol Ir Sedyatmo atau Tol Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu, kehadiran Tol HBR II juga akan berkontribusi membentuk lingkar penuh dari jalan tol JORR 1 dan interkoneksi dengan Tol Lingkar Dalam Jakarta atau Jakarta Intra Urban Toll (JIUT).

Pembangunan ruas Jalan Tol HBR II dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Proyek yang diperkirakan menelan investasi Rp15,8 triliun ini awalnya ditargetkan selesai pada 2024. Namun, target tersebut diperkirakan sulit dicapai sehingga mundur ke 2025.

Lokasi lajur Proyek jalan Tol HBR II sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2030 terkait Rencana Struktur dan Pola Ruang, yang mana keberadaan Jalan Tol HBR II juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing Pelabuhan Tanjung Priok dalam efisiensi jalur logistik laut.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)