JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melakukan upaya pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam upaya menjaga inflasi di dalam negeri. Terbaru, BI bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau untuk mengoptimalkan kerja dari BUMDes setempat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono berhadap BUMDes bisa turut berperan dalam menjaga kesinambungan pasokan, serta mengatur efisiensi rantai distribusi untuk komoditas cabai.
“Riau menjadi provinsi pertama di Indonesia yang fokus pada pengembangan peran BUMDes dalam upaya pengendalian inflasi daerah,” ujarnya dikutip dari laman resmi pada Senin, 12 September.
Menurut Doni, beberapa program unggulan lainnya adalah pengembangan budidaya pertanian perkotaan (urban farming) penanaman cabai di lahan pekarangan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai role model masyarakat.
Disamping itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau juga menjalin Kerja sama Antar Daerah (KAD) dengan beberapa BUMD pangan di daerah produsen seperti Deli Serdang, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Dalam catatan dia, terdapat potensi strategis 1.591 BUMDes di Riau, dimana kurang lebih 200 BUMDes yang bergerak di bidang pertanian dapat digerakkan mendukung optimalisasi budidaya cabai.
“Koordinasi dan kolaborasi erat dari semua pihak yang terlibat, baik dinas PMD selaku pendamping Bumdes, Dinas Pertanian selaku pakar dalam budidaya, Dinas Perindag selaku pengatur pasar dan pihak-pihak lain akan memperkuat terbentuknya ekosistem ini. Untuk itu kami mengajak semua pihak untuk meningkatkan sinergi dalam implementasi upaya pengendalian inflasi," tuturnya.
SEE ALSO:
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Riau Syamsuar turut menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk menjaga tingkat inflasi di wilayah provinsi.
“Kami akan terus mengupayakan penguatan peran dan kinerja BUMDes dalam pemenuhan ketersediaan pasokan di daerah,” tegas dia.
Senada, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengapresiasi langkah strategis perluasan kerja sama antardaerah, penguatan BUMDes pangan sebagai penyedia pasokan maupun stabilisator harta serta pengembangan klaster-klaster pangan.
“Dukungan akses pembiayaan dan teknis guna optimalisasi kinerja BUMDes akan menopang pemenuhan kebutuhan pangan lokal secara mandiri dan mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari provinsi lain," ucap dia.
Untuk diketahui, keberhasilan implementasi program pemberdayaan BUMDes Riau diharapkan semakin memperkuat upaya bersama untuk membawa inflasi pangan pada target kisaran, sehingga kestabilan harga dan ketahanan pangan nasional dapat tercapai.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)