Partager:

JAKARTA - Peringatan pelatih Sergio Conceicao pada final Supercopa Italiana saat AC Milan menghadapi rival satu kota Inter Milan. Meski tak meremehkan Inter yang disebutnya tim kuat, Conceicao berambisi membawa Milan meraih trofi dalam debutnya.

Debut pertandingan Conceicao berakhir manis saat Milan menaklukkan Juventus 2-1. Di laga itu, Conceicao gagal berhadapan dengan anaknya, Francisco Conceicao yang mengalami cedera saat melakukan pemanasan sebelum pertandingan yang digelar di Stadion Al Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, 4 Januari 2025 dini hari WIB. Conceicao yunior bakal tampil dan digantikan Kenan Yildiz.

Yildiz pula yang membawa Juve unggul lebih dulu. Namun Milan mampu membalikkan keadaan dan menutup laga dengan kemenangan sehingga lolos ke final menghadapi Inter dalam Derby della Madonnina yang juga digelar di Riyadh, Selasa, 7 Januari 2025 dini hari WIB.

Conceicao tampak percaya diri menghadapi laga yang tidak kalah bergengsi. Bahkan dirinya berharap mengulang sukses pelath sebelumnya Paulo Fonseca saat Milan menaklukkan Inter dalam derby edisi pertama di kompetisi Serie A Italia.

Bila mengulang sukses, maka Conceicao bakal mencetak rekor membawa Milan meraih trofi dalam debutnya sebagai pelatih di Italia.

"Ada dua pertandingan yang harus dijalani demi memenangkan titel juara. Kami sudah melewati yang pertama dan kini kami menatap laga berikutnya. Kami berharap semua berakhir baik. Dan kepercayaan diri kami sangat kuat," kata Conceicao seperti dikutip Football Italia.

Meski optimistis dengan peluang Milan, namun Conceicao mengakui Inter merupakan tim yang kuat dan solid. Apalagi, tim itu sudah terbangun lama dengan pelatih yang sama, Simone Inzaghi.

"Kondisi tim jauh lebih baik dan saya berharap tim bisa melakukan lebih dari yang menjadi harapan saya. Kami juga sudah mempersiapkan diri menghadapi laga ini," ujar dia.

Conceicao yang sebelumnya mengarsiteki Porto dan kemudian direkrut Milan menggantikan Fonseca lebih lanjut mengatakan, "Inter jelas tim yang kuat dan sudah memenangkan banyak pertandingan dan meraih trofi. Mereka ditangani pelatih yang sama dan sudah lama bermain bersama."

"Namun kami fokus pada diri sendiri. Kami memang mengalami masa sulit. Tetapi kami tidak boleh lupa bila ada fans yang mendukung kami, kata Conceicao yang kembali melakoni laga dengan penuh emosi. Pasalnya, dia menghadapi Inter yang pernah dibelanya semasa masih bermain di Italia.

Conceicao juga bakal reuni dengan Inzaghi, koleganya saat sama-sama membela Lazio. Mereka dan juga Alessandro Nesta membawa Lazio meraih Scudetto 2000 di bawah asuhan Sven Goran Eriksson. Sejak itu, Lazio tak pernah lagi memenangi trofi Serie A.

"Saya menaruh respek kepada semua tim yang pernah saya perkuat. Begitu pula dengan Juve karena anak saya bermain di sana. Saya pun punya hubungan baik dengan semua pemain saya. Jadi, saya pun harus melakukan persiapan saat menghadapi lawan yang menurut saya terbaik," ujarnya.

"Saya pernah ditangani banyak pelatih terbaik. Eriksson memiliki hubungan yang sangat bagus dengan setiap pemain. Sven selalu ada di hati saya," ujarnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)