JAKARTA - Bek Harry Maguire menyelamatkan Manchester United dari kekalahan dan bermain imbang 3-3 melawan FC Porto di pertandingan Liga Europa di Stadion do Dragao, Jumat 4 Oktober 2024 dini hari WIB. Gol Maguire juga menyelamatkan manajer Erik ten Hag.
MU sudah seperti tim lawak. Begitulah meme di media sosial yang meledek MU. Tim yang pernah berjaya dan masih menjadi pemegang rekor juara Premier League Inggris.
Namun setelah kepergian manajer legendaris Sir Alex Ferguson, MU tak kunjung bangkit. Mereka tak pernah lagi memenangi trofi Liga Inggris sejak terakhir kali menjadi juara pada 2013.
Meski sudah berganti manajer, tak ada yang mampu membawa perubahan pada MU. Sebaliknya, prestasi MU mulai dikejar rival satu kota, Manchester City.
Musim ini, MU pun terlambat start. Upaya Ten Hag yang nyaris dipecat untuk membangun skuat masih belum membuahkan hasil. Bagaimana tidak, kompetisi baru dimulai, MU sudah dihabisi Liverpool dan Tottenham Hotspur dengan skor sama 3-0. Ironis lagi, kekalahan memalukan itu terjadi di kandang sendiri di Old Trafford.
Usai kalah dari Tottenham, The Red Devils mencoba bangkit. Ten Hag berusaha memulihkan kepercayaan diri pemain saat melakoni laga tandang di Liga Europa.
Persoalannya, MU menghadapi Porto, salah satu tim elite di Liga Portugal. Semula, MU memberi harapan dan menunjukkan kebangkitan setelah unggul 2-0.
Namun mereka kemudian melempem dan Porto berhasil mengejar ketinggalan. Bahkan tuan rumah mampu membalikkan keadaan sebelum Maguire secara dramatis menyelamatkan MU.
Bagaimana tidak dalam posisi tertinggal, kapten Bruno Fernandes malah mendapat kartu merah. Beruntung, MU bisa mencetak gol saat bermain dengan 10 orang.
Hasil dua kali imbang di Liga Europa menjadikan MU hanya mengantungi dua poin. Mereka pun menduduki peringkat 21 dari 36 tim yang berlaga di kompetisi kasta kedua Eropa ini.
Posisi itu setidaknya masih lebih baik ketimbang Porto yag baru mengumpulkan satu poin. Porto sendiri berada di peringkat 24.
Dalam duel itu, MU sesungguhnya melakukan start cukup bagus. Bahkan mereka sudah unggul saat laga baru berjalan tujuh menit. Pemain sayap Marcus Rashford menumbuhkan asa setelah menyelesaikan assist dari Christian Eriksen.
Unggul 1-0 menjadikan MU kian bersemangat menekan pertahanan Porto. Usaha juara Liga Champions tiga kali ini pun tak sia-sia. Striker Rasmus Hojlund yang kembali bermain setelah pulih dari cedera berhasil memperbesar keunggulan tim.
Rashford yang kali ini berperan dengan memberikan assist kepada Hojlund yang kemudian mengonversinya menjadi gol di menit 22. Skor berubah 2-0 untuk MU.
Namun setelah unggul dua gol, MU malah lengah. Hanya berselang lima menit, bek veteran Porto Pepe berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1.
Gol Pepe sudah cukup bagi Porto untuk bangkit. Hasilnya, tuan rumah bisa menyamakan skor saat striker Samuel Omorodion membobol gawang Andre Onana di menit 34 Umpan matang dari Joao Mario membawa Omorodion mengubah skor menjadi 2-2. Skor itu bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Porto lebih banyak menguasai bola sehingga mereka mampu memberi tekanan terhadap pertahanan MU. Usaha mereka tak sia-sia. Omorodion sukses mencetak brace saat laga baru berjalan lima menit. Dia menyelesaikan assist dari Pepe dan Porto berbalik unggul 3-2.
Dalam situasi tertinggal, MU malah kehilangan seorang pemain. Fernandes melakukan pelanggaran sehingga menerima kartu kuning yang disusul dengan kartu merah di menit 81. Ini untuk kali kedua secara berturut-turut Fernandes mendapat kartu merah. Sebelumnya, dia dikartu merah saat MU kalah lawan Tottenham.
VOIR éGALEMENT:
Beruntung, saat bermain dengan 10 pemain, MU malah menunjukkan semangat tinggi. Bahkan pasukan Ten Hag berhasil mencetak gol yang menyamakan skor. Maguire yang ban kaptennya diambil Fernandes menyelamatkan MU dari kekalahan di injury time.
Bek tengah itu menyambut assist dari Eriksen untuk mengubah skor menjadi 3-3. Skor itu bertahan hingga akhir laga. Hasil imbang itu menyelamatkan atau setidaknya menunda Ten Hag dari ancaman pemecatan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)