Partager:

JAKARTA - Manchester United tampil sebagai juara Piala FA. Pada laga final di Stadion Wembley, London, Sabtu, 25 Mei 2024 malam WIB, MU menang 2-1 atas juara bertahan Manchester City.

MU yang tak diunggulkan menunjukkan permainan terbaik dalam Manchester Derby. Pasukan Erik ten Hag justru bermain dengan kepercayaan diri yang kuat.

Meski nyaris dihukum penalti saat laga baru berjalan kurang dari dua menit setelah bek Lisandro Martinez dianggap menjatuhkan striker Erling Haaland, namun MU tak goyah. Wasit Andy Madley menolak memberikan penalti setelah meninjau insiden itu.

Keberhasilan menjadi juara setidaknya menyelamatkan MU dari kegagalan meraih trofi. Mereka juga akhirnya mendapatkan tiket ke Liga Europa.

Sebelumnya, MU bakal absen berkompetisi di Eropa karena hanya menduduki peringkat delapan di klasemen Premier League Inggris.

Kini, MU mendapat slot ke Liga Europa dengan status juara Piala FA. Ini sekaligus membalas kekalahan di final musim lalu.

Saat itu, MU kalah 2-1 dan gagal menghentikan laju Man City memenangi treble. Man City pun akhirnya menyamai rekor MU setelah meraih tiga trofi dalam satu musim.

Sukses itu menjadikan MU meraih Piala FA untuk ke-13 kalinya. Sementara, Arsenal masih tercatat sebagai tim yang paling banyak memenangi trofi dari turnamen sepak bola tertua di muka bumi ini. Mereka berhasil menjadi juara sebanyak 14 kali.

Di pertandingan itu. Man City langsung mengambil inisiatif menyerang. Tim asuhan Pep Guardiola memang terlihat percaya diri dan sangat diunggulkan.

Serangan The Cityzens pun nyaris membuahkan hasil pada menit awal pertandingan. Martinez dianggap melakukan pelanggaran terhadap Haaland di kotak penalti.

Namun wasit mengabaikan insiden itu karena posisi kedua pemain 50-50 dan saling berbenturan secara tidak sengaja saat terjadi perebutan bola sehingga wasit tidak memberikan penalti.

Man City yang unggul penguasaan bola mencoba menekan pertahanan MU. Hanya duet Martinez dengan RaphaelMartinez di jantung pertahanan sangat solid sehingga menyulitkan pemain depan Man City membobol gawang MU.

Sebaliknya, MU yang mengandalkan serangan balik justru bermain efektif. Di pertandingan itu, Ten Hag memainkan strategi tanpa striker dengan membangkucadangkan Rasmus Hojlund.

Sebaliknya, Bruno Fernandes dan Scott McTominay bermain di depan. Mereka ditopang Marcus Rashford an Alejandro Garnacho

Taktik mengejutkan dari Ten Hag ternyata membuahkan hasil. MU mampu unggul lebih dulu di menit 30. Lewat serangan balik, MU membuat barisan pertahanan Man City kedodoran.

Bek Josko Gvardiol melakukan blunder saat melakukan back pass dengan menyundul bola. Hanya, dia tidak melihat kiper Stefan Ortega sudah teranjur meninggalkan gawang untuk menyambut bola.

Bola lambung dari Gvardiol gagal dijangkau Ortega. Situasi itu dimanfaatkan Garnacho yang tak mendapat pengawalan dari pemain belakang Man City. Bola mudah itu langsung disambar Garnacho dan meluncur ke gawang yang kosong.

Unggul 1-0 tak membuat pemain MU terlena. Apalagi, penguasaan bola Man City tetap tinggi. Bahkan serangan juara Liga Premier ini mampu merepotkan pertahanan MU.

Namun, lagi-lagi, MU berhasil memanfaatkan celah untuk memperbesar keunggulan di menit 39. Saat pemain Man City asyik menyerang, MU tiba-tiba melakukan serangan balik.

Berawal dari Garnacho yang mendapat umpan panjang dan kemudian memberikan bola silang kepada Fernandes.

Gelandang tim nasional Portugal ini lalu menyodorkan bola kepada Kobbie Maino yang berdiri bebas. Tanpa kesulitan, pemain berusia 19 ini menaklukkan Ortega.

Hanya saja Mainoo gagal memecahkan rekor legenda klub Norman Whiteside sebagai pencetak gol termuda di final Piala FA.

Whiteside masih berusia 18 tahun dan 19 hari saat mencetak gol di final 1983. Skor 2-0 untuk MU bertahan sampai turun minum.

Di babak kedua, Man City tetap bermain dengan tempo tinggi. Mereka berusaha mengejar defisit dua gol dengan bermain ofensif. Namun serangan mereka selalu kandas di barisan pertahanan MU. Apalagi, kiper Andre Onana kali ini bermain cemerlang.

Penyelamatan terbaik dilakukan Onana saat menggagalkan tendangan kapten Kyle Walker di menit 59. Tendangan Walker dari luar kotak penalti bisa diselamatkan kiper timnas Kamerun ini.

Selanjutnya, striker Julian Alvarez nyaris mencetak gol di menit 64. Dia dalam posisi sangat bagus untuk membobol gawang MU.

Man City akhirnya berhasil mencetak gol saat Jeremy Doku di menit 87. Dirinya menyelesaikan dengan baik assist dari Phil Foden.

Skor berubah 2-1 untuk MU dan bertahan sampai akhir laga. MU pun juara Piala FA.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)