JAKARTA - Pembicaraan tanpa kejelasan tentang penyelesaian masalah Ukraina tidak dapat memuaskan Moskow, karena gencatan senjata akan menjadi jalan buntu saat ini, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
"Banyak yang telah dikatakan tentang masalah ini. Presiden (Rusia) telah berulang kali membicarakannya, khususnya selama sesi tanya jawabnya, acara Klub Diskusi Valdai, dan pada kesempatan lain. Kami tidak akan puas dengan omong kosong. Apa yang telah kami dengar sejauh ini adalah pembicaraan tentang perlunya gencatan senjata, dan tidak seorang pun benar-benar menyembunyikan tujuan gencatan senjata adalah untuk mengulur waktu agar dapat terus membanjiri Ukraina dengan senjata dan memungkinkan mereka untuk bersatu, melakukan mobilisasi, dan sebagainya," katanya, melansir TASS 27 Desember
"Gencatan senjata adalah jalan buntu," tegas Lavrov.
"Kita memerlukan perjanjian final yang mengikat secara hukum yang akan mendokumentasikan kondisi untuk memastikan keamanan Rusia dan, tentu saja, kepentingan sah tetangga kita, tetapi dengan cara yang berdasarkan hukum internasional, yang akan membuat perjanjian tersebut mustahil dilanggar," imbuhnya.
Diplomat tinggi Rusia itu menekankan, kesepakatan tersebut pertama-tama harus mengatasi akar penyebab krisis Ukraina.
"Yang pertama dari dua penyebab utama adalah pelanggaran terhadap semua janji untuk tidak memperluas NATO ke timur dan kebijakan agresif negara-negara NATO yang bertujuan untuk menyerap seluruh ruang geopolitik hingga ke perbatasan kita. Nasib yang sama disiapkan dari Ukraina, dan mereka terus membicarakannya," jelasnya.
VOIR éGALEMENT:
"Penyebab kedua, tentu saja tentang tindakan yang benar-benar diskriminatif yang diambil rezim Kyiv setelah kudeta, yang secara resmi mengumumkan dan secara hukum menetapkan kebijakan untuk menghancurkan semua hal yang berbau Rusia, termasuk bahasa, outlet media, budaya, dan bahkan penggunaan bahasa Rusia dalam kehidupan sehari-hari, serta larangan terhadap Gereja Ortodoks Ukraina yang kanonik," pungkas Lavrov.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)