JAKARTA - Hari raya natal biasanya disambut dengan sukacita. Namun tak semua orang bisa merayakan hari kelahiran Yesus dengan penuh sukacita. Warga yang tinggal di negara konflik misalnya. Mereka tak bisa merayakan natal dengan rasa aman, damai, dan hangat bersama keluarga. Seperti apa perayaan natal, sebelum dan sesudah perang di negara konflik seperti di Palestina atau Ukraina? Simak informasi selengkapnya di VOI.ID
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)