JAKARTA - Polisi mengungkap fakta baru terkait kasus remaja berinisial MAS (14) yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Ayah kandungnya, APW (40) dan RM (69) di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan terduga pelaku ini sempat dibawa oleh ibundanya ke psikiater sebanyak empat kali. Hal ini diketahui setelah melakukan pemeriksaan terhadap MAS
“Anak itu pada saat diajak ngobrol terakhir dia menyatakan saya pernah dibawa mama ke psikiater empat kali,” saat dikonfirmasi, Minggu, 8 Desember.
Mendengar hal itu, pihaknya pun menanyakan tujuannya membawanya ke Psikiater. Namun, MAS tidak mengetahui tujuannya dibawa ibundanya ke Psikiater.
“Engga tau tuh mama,” ujar Ade Rahmat Idnal tirukan MAS.
Seperti diketahui, polisi hingga saat ini masih mendalami motif dari dugaan pembunuhan MAS terhadap Ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Sejumlah upaya telah dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi hingga menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Asipfor).
SEE ALSO:
Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Nurma Dewi mengatakan ada 7 orang saksi yang telah diperiksa. Ke-7 orang saksi itu mulai dari satpam, guru-guru hingga kepala sekolah tempat terduga pelaku menimba ilmu.
“Saksi sudah tujuh, ya kemarin kemudian setelah lengkap dari tujuh orang yang diperiksa,” kata Nurma.
Kendati demikian, ia mengakui hingga saat ini belum dapat memeriksa korban atau saksi kunci, ibunda pelaku, AP. Lantaran masih dilakukan perswatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
“Untuk sementara ini memang dari pihak kepolisian belum bisa meminta keterangan karena kondisi fisik maupun mental dari ibu tersebut masih dalam pemulihan,” ujarnya.
Tak hanya itu, polisi juga melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia untuk mengungkapkan motif terduga pelaku. Namun hingga kini hasil kejiwaan belum dapat disampaikan, lantaran masih dalam pemeriksaan.
“Masih nunggu kesimpulan Apaifor, nanti ya. Disimpulkan nanti sama Apsifor. (Sekitar) 1-2 minggu untuk hasilnya,” ungkapnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)