TANJUNG SELOR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan mengawal kegiatan investasi di Kaltara. Apalagi, investasi itu bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi sosial masyarakat.
Ketua DPRD Kaltara Achmad Djufrie mengatakan agar investasi berjalan dengan baik pihaknya akan meningkatkan kemitraan antara eksekutif pemerintah daerah, investor, pengelola perusahaan dan masyarakat.
"Harus ada kemitraan dengan beberapa pihak sehingga hadirnya investasi bisa membawa kemajuan ekonomi yang berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat," kata politikus Partai Gerindra tersebut, Rabu, 13 November.
Djufrie juga mengingatkan untuk menjaga iklim investasi yang kondusif. Hal ini sangat penting untuk menstimulus peran investasi dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
"Mari kita bersama sama menjaga iklim investasi yang kondusif di Kaltara. Selanjutnya, kita memastikan investasi tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat, mendongkrak perekonomian daerah," tegas Achmad Djufrie.
Dijelaskannya, investasi yang masuk di Kaltara sudah mulai banyak menyerap tenaga kerja. Seperti di sektor energy dan manufaktur akan menyerap sekira 7 hingga 8 ribu tenaga kerja.
"Salah satunya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) baik Sungai Kayan di Kabupaten Bulungan danPLTA Sungai Mentarang di Malinau," jelasnya.
"Di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Kabupaten Bulungan saat ini sudah menyerap tenaga kerja hampir 5.200 orang. Di Tarakan juga ada industri bubur kertas oleh PT. Phoenix Resources International (PRI) yang akan menyerap tenaga kerja sebanyak 800 orang pada tahap 1," sambungnya.
Jufri mengatakan, potensi penyerapan tenaga kerja diproyeksikan terus berkembang.
"Pemerintah Provinsi Kaltara saat ini berupaya mendorong pengembangan di sektor pertanian, perikanan dan manufaktur. Ketiga sektor ini berpeluang sangat besar untuk penyerapan tenaga kerja," kata dia.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)