Partager:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memetakan zona berisiko tinggi alami longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang mesti diantisipasi oleh pemerintah daerah setempat sehingga tidak menimbulkan korban jiwa..

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa daerah rawan mengalami longsor tersebut tersebar di 20 kecamatan yang merupakan kawasan lereng perbukitan.

Pemetaan tersebut dilakukan berdasarkan kajian Inarisk atau informasi analisis risiko bencana yang menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis milik BNPB untuk wilayah Banjarnegara.

“Risiko terdampak tanah longsor sedang hingga tinggi dengan luas total mencapai 18.598 hektare,” kata Muhari dalam keterangan tertulis BNPB.

Dalam laporannya itu BNPB tidak menyebutkan secara detail nama dan lokasi mana saja daerah yang masuk zona risiko tinggi longsor yang dimaksud.

Namun Abdul menegaskan, upaya mitigasi di daerah yang telah dipetakan tersebut sangat penting dan harus segera dilaksanakan seiring peningkatan curah hujan yang terjadi selama beberapa hari terakhir di Banjarnegara dan sebagian lain Jawa Tengah.

Sebelumnya, hujan intensitas deras selama dua jam penuh telah menyebabkan tanah longsor melanda Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, pada Selasa (6/2).

Laporan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB setelah kejadian tanah longsor dilaporkan 1 orang luka ringan serta 37 kepala keluarga atau 128 jiwa terdampak dan mengungsi.

Selain itu kejadian longsor mengakibatkan kerugian materiil sebanyak 13 rumah rusak, 18 rumah berisiko terkena longsoran, satu masjid rusak dan dua unit kandang hewan rusak.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)