Partager:

YOGYAKARTA – Rusia masuk jurang resesi. Laporan ini disampaikan secara resmi oleh badan statistik nasional Rusia, Rosstat.

Seperti diketahui, Rusia saat ini masih menyatakan perang dengan Ukraina. Hal itu kemudian menimbulkan adanya sanksi ekonomi dari berbagai negara yang berbuntut pada turunnya produksi domestik bruto (PDB) sebesar 4% di kuartal ketiga tahun ini.

Rusia Masuk Jurang Resesi

Dilansir dari media The Moscow Times, Kamis, 17 November, informasi terkait resesi Rusia disampaikan oleh Rosstat pada hari Rabu kemarin.

Resesi ekonomi Rusia disebabkan oleh anjloknya perdagangan grosir di negara yang dipimpin Vladimir Putin sebesar 22,6 persen. Sedangkan perdagangan ritel mengalami penurunan hingga 9,1 persen. Akan tetapi penurunan tak terjadi di semua sektor.

Sektor konstruksi di Rusia dilaporkan naik sebesar 6,7 persen, sedangkan pada sektor pertanian justru naik sampai 6,2 persen.

Di awal tahun 2022, ekonomi Rusia memang sempat naik. Kala itu PDB berhasil merangkak naik sebesar 3,5 persen. Namun kondisi tersebut tak permanen karena sanksi dari Barat yang diberlakukan untuk Rusia memicu penurunan ekonomi yang kemudian terjadi pembatasan ekspor dan impor, pemutusan kerja, hingga berkurangnya pasokan suku cadang industri. Rangkaian penurunan ekonomi tersebut secara berantai berdampak pada ekonomi Rusia.

Bank sentral Rusia sendiri, pada 8 November, sempat memperkirakan adanya kontraksi sebesar 3,5 persen tahun ini. Hal senada juga disampaikan oleh IMF dan Bank Dunia yang meramalkan kemerosotan PDB Rusia masing-masing sebesar 3,4 persen dan 4,5 persen.

Lembaga Rosstat mengatakan, meski ekonomi Rusia mengalami kontraksi, tinggkat pengangguran negara tersebut berada di angka 3,9 persen pada bulan September. Lalu pada Oktober, bank sentral setempat mempertahankan suku bunga di angka 7,5 persen. Keputusan ini jadi yang pertama sejak Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina.

Rusia sempat mengalami penurunan ekonomi di akhir 2020 dan awal 2021. Saat itu Rusia terkena dampak pandemi COVID-19 yang juga dialami oleh negara-negara lain. Namun di awal tahun 2022 PDB Rusia mengalami kenaikan.

Sayangnya serangan Rusia ke Ukraina kemudian mengundang sanksi Barat untuk Rusia yang berdampak pada banyak hal. Tidak hanya banyak pemecatan, beberapa perusahaan juga mengalami kekurangan pekerja karena adanya mobilisasi parsial terhadap ratusan ribu pria untuk menjadi tentara cadangan guna keperluan perang.

Selain terkait Rusia masuk jurang resesi, untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)