Partager:

JAKARTA - Ayah dari almarhum Brigadir J, Samuel Hutabarat sempat berdebat dengan sosok 'jenderal' ketika bertanya mengenai penyebab kematian anaknya. Perdebatan itu terjadi di rumah duka Brigadir J, Jambi saat proses serah terima jenazah dari pihak berwajib. 

Kesaksian Samuel diungkapkan di PN Jaksel dalam kapasitasnya sebagai saksi bagi terdakwa Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo. Selain Samuel, ibu dari Brigadir J, Rosti Simanjuntak juga dihadirkan. 

Samuel menjawab pertanyaan jaksa apakah sempat bertanya kepada pihak bewajib yang datang ke rumah soal kematian anaknya? Samuel lantas menjawab iya, dan menyebutkan kalau ada sosok jenderal menjelaskan kematian Brigadir J.

Disebutkan kalau anaknya sempat melepaskan tujuh kali tembakan sedangkan Bharada E lima kali. 

"Saya heran kok bisa lima kali (tembakan dari Bharada E) bisa kena semua," ucap Samuel, Selasa, 1 Oktober.

Samuel kembali menegaskan kepada sosok jenderal tersebut, kenapa bisa tujuh kali tembakan dari anaknya meleset semua. Si jenderal lantas menyebutkan kalau saat kejadian, kejiwaan dari Brigadir J tengah tidak stabil. 

Alhasil, saat menembak, Brigadir J hanya menggunakan satu tangan. 

Pernyataan ini tidak begitu saja dipercayai oleh Samuel. Dia bilang, anaknya dididik dalam kesatuan Brimob jadi dalam urusan tembak menembak tak mungkin meleset dalam jumlah yang banyak. 

"Saya heran. Anak saya Brimob dididik militer juga. Anak saya. (Sedangkan) Bharada E pangkatnya masih rendah, anak saya senior," ucap Samuel.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)