JAKARTA - Vaksinasi COVID-19 jadi faktor penting menurunkan risiko kematian hingga gejala berat akibat infeksi COVID-19 di tengah peluang endemi.
"Kami sudah melihat angka kematian itu pada populasi lansia, rentan dan komorbid relatif lebih tinggi. Bahkan, sangat signifikan pada mereka yang yang tidak divaksin," kata Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinis, Konsultan Virologi, Budiman Bela dalam Talkshow: Mengapa Booster Masih Diperlukan?, yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Senin 19 September.
Budiman bilang, semakin sering seseorang menerima vaksin, yakni dosis 1, dilanjutkan dengan dosis 2, dan dosis 3, angka kematian akibat COVID-19 di suatu negara jauh berkurang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Budiman, menaruh perhatian penuh pada vaksinasi COVID-19 untuk segera mengakhiri status pandemi.
Salah satu dari enam rekomendasi WHO untuk menuju endemi di dunia adalah cakupan vaksinasi 100 persen, khususnya pada lansia dan tenaga kesehatan.
"Penting, vaksinasi bisa diselesaikan paling tidak 100 persen pada populasi rentan," katanya dinukil dari Antara.
Budiman yang juga aktif sebagai Panel Ahli Satgas Penanganan COVID-19 BNPB itu mengatakan vaksin bisa dengan cepat menghilangkan virus dalam tubuh, karena imunitas terbentuk dan siap menetralisasi infeksi virus.
"Vaksin bisa dengan cepat membuat virus itu hilang dari tubuh. Kalaupun masih terdeteksi, cepat juga dihilangkan, jadi tidak mudah menular," ujarnya.
Budiman mengatakan setiap individu dapat berstatus sebagai perantara virus untuk menulari orang lain di sekitarnya. Sehingga, vaksinasi menjadi hal penting untuk memberi perlindungan pada populasi rentan, seperti lansia, orang dengan komorbid, hingga tenaga kesehatan.
Baca juga:
- Dogecoin Berhasil Salip Polkadot dalam Kapitalisasi Pasarnya
- Anies Ungkap Siap Nyapres Saat Masih Jabat Gubernur DKI Justru Dianggap Tepat
- Kemenag: Perlakukan Santri Seperti Anak Sendiri, Kalau Sakit Diobati, Tak Boleh Ada Kekerasan
- Soal Isu Penghapusan Daya Listrik 400 VA, Ini Penjelasan Said Abdullah
"Walau berpotensi jadi sumber penularan, jadi jauh berkurang karena vaksin. Urgensinya, dalam menghadapi mereka yang populasi rentan. Kalau tidak vaksinasi akan lebih mudah mengalami sakit berat atau fatal akibatnya," katanya.
Sementara itu, dilansir dari Dashboard Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI per 18 September 2022, penerima vaksin dosis 3 berjumlah 62,60 juta dosis (26,68%), dosis 2 mencapai 170,93 juta dosis (72,84%), dosis 1 sebanyak 204,32 juta dosis (87,07%) dari target sasaran 234,66 juta jiwa.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)