Partager:

JAKARTA - BUMD DKI Jakarta, PT TransJakarta membantu pengelolaan transportasi umum dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Bandung Raya.

"Kami senang sekali dengan MoU yang sekarang terjadi karena pengalaman dari TransJakarta bisa dijadikan manfaat buat teman-teman di Bandung, Jawa Barat," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menyaksikan penandatanganan MoU kerja sama dilansir ANTARA, Rabu, 31 Agustus.

Kerja sama itu ditandai penandatangan nota kesepahaman oleh Direktur Utama TransJakarta M Yana Aditya dan Penjabat Direktur PT Jasa Sarana Indrawan Sumantri disaksikan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Koeswara. 

Anies menilai tantangan perkotaan selama ini adalah urbanisasi yang memicu tingginya pemanfaatan kendaraan pribadi untuk mobilitas masyarakat.

Untuk itu, perlu pengelolaan secara terintegrasi untuk layanan transportasi umum agar masyarakat mengalihkan moda transportasinya ke angkutan umum.

Selama empat tahun ini, kata dia, pihaknya mengubah orientasi pembangunan kota menjadi berbasis transit (TOD) dengan menggunakan armada bus berbahan bakar ramah lingkungan atau bus listrik.

Tujuannya, imbuh Anies, untuk menekan emisi karbon yang selama ini mendorong perubahan iklim.

"Kami lebih mendorong kepada transportasi umum berbasis listrik karena transportasi-transportasi listrik ini mengurangi jumlah kendaraan karena orang berpindah ke kendaraan umum," ucap Anies.

Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani menambahkan pengalaman BUMD DKI selama 20 tahun akan digunakan untuk mendukung pengembangan transportasi umum di Jawa Barat.

Adapun Jasa Sarana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dan pengembangan kawasan dan TransJakarta berfokus pada kegiatan pengoperasian sistem BRT dan transportasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Dengan latar belakang dan pengalaman kedua pihak, kami berharap kolaborasi ini bisa menghadirkan sistem transportasi yang andal, aman dan nyaman digunakan oleh masyarakat," katanya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)