Partager:

JAKARTA - PDI Perjuangan melalui Ketua DPP PDIP Puan Maharani kembali melanjutkan safari politiknya. Pekan ini, Puan Maharani akan berkunjung ke kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, mengatakan saat ini pihaknya masih mencocokan waktu antara Prabowo dan Puan untuk bertemu. Meskipun sebelumnya, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad telah menyebut keduanya bakal bertemu pada Minggu, 4 September. 

"Insyaallah (Minggu, red), tapi ini kan lagi nyocokin waktu, nanti dapat kabar lah selanjutnya, pasti dikabarin, kan nyocokin waktunya Mbak Puan juga," ujar Ferry saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu, 31 Agustus. 

 Meski begitu, Ferry menegaskan, pertemuan petinggi Gerindra dan PDIP besok belum membicarakan soal koalisi. Menurutnya, kunjungan Puan ke Prabowo baru sekedar silaturahmi. 

"Ini bukan koalisi, ini kan silaturahim dengan partai lain. Artinya mbak Puan sebagai salah satu calon kandidat kita hargai untuk datang, dan hubungan pak Prabowo dengan bu Mega dan mba Puan kan bagus," kata Ferry. 

Ferry menuturkan, apabila nanti pembicaraan kedua parpol sudah mengarah kepada kesepakatan koalisi maka Gerindra pasti akan membicarakan hal tersebut dengan PKB. Sebagaimana diketahui, Gerindra dan PKB sudah sepakat berkoalisi untuk Pemilu 2024. 

"Kalau soal nanti koalisi kan belum sampai ke tingkat itu, yang terpenting memang harus bangun komunikasi. Kalau memang misal bicara koalisi pun kan tentu harus membicarakan juga dengan PKB," jelas Ferry. 

Soal wacana duet Prabowo-Puan, Ferry mengatakan, peluang itu terbuka namun untuk saat ini belum ada pembicaraan yang mengarah ke hal tersebut. Kalau pun PDIP bergabung ke koalisi bersama Gerindra dan PKB, kata dia, maka soal capres cawapres pasti akan dibahas bersama Ketum PKB, Muhaimin Iskandar. 

"Belum lah. (Prabowo-Puan) Terbuka, tapi kita harus menghormati kesepakatan dengan Pak Muhaimin yang sudah duluan koalisi. Tentu nanti kalau ada tambahan temen koalisi kan harus duduk bareng sampai proses pengambilan keputusan siapa capres cawapresnya," kata Ferry. 

 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)