Pencarian Balita Hanyut di Surabaya, Tim SAR Kerahkan Drone dan Manuver Perahu

JAKARTA - Tim SAR gabungan memanfaatkan pesawat tanpa awak (drone) untuk mencari seorang balita berinisial MR (3,5) yang terjatuh ke dalam selokan dan terseret arus di kawasan Babatan, Surabaya.

"Kami memusatkan penggunaan drone di area sungai yang dipenuhi enceng gondok, khususnya di sekitar jembatan SMPN 34. Penggunaan drone memungkinkan kami memantau dari atas, karena area tersebut sulit dijangkau dengan pandangan mata," kata Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya, Eko Aprianto, di Posko Pencarian Perumahan Royal Residence Surabaya, seperti dkutip ANTARA.

Eko menjelaskan, operator drone telah diberi petunjuk mengenai tanda-tanda yang harus diperhatikan untuk menemukan korban.

"Saya telah memberikan indikator tertentu, seperti jika terlihat adanya kumpulan lalat di suatu area, operator diminta untuk memfokuskan pencarian di titik tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan, drone digunakan untuk mengatasi hambatan berupa kumpulan enceng gondok yang menyumbat aliran sungai di sekitar jembatan SMPN 34 Surabaya.

"Kami menggunakan dua drone dari BPBD Jatim dan satu dari Diskominfo Surabaya untuk mendukung pencarian," jelas Eko.

Selain drone, tim SAR juga menggunakan metode pencarian lain, termasuk estafet dan teknik manuver menggunakan perahu karet.

"Metode estafet diterapkan untuk memastikan setiap wilayah, termasuk yang tertutup oleh enceng gondok, dapat disisir secara menyeluruh. Tim bergerak secara bergantian dari posko pencarian hingga jembatan SMPN 34. Untuk area di hilir, pencarian dilanjutkan dari jembatan Royal," terang Eko.

Teknik manuver perahu karet diterapkan untuk menciptakan gelombang kecil di sekitar lokasi pencarian.

"Manuver ini bertujuan agar apabila korban tertimbun lumpur, tubuhnya dapat terangkat ke permukaan," tambahnya.

Eko juga menyebutkan adanya tambahan personel pada hari ketiga pencarian. Relawan dari berbagai organisasi kebencanaan turut bergabung, sehingga total petugas yang terlibat mencapai sekitar 70 orang.

Namun, hingga pukul 15.00 WIB, pencarian sejauh lima kilometer dari titik awal korban hanyut belum membuahkan hasil.

"Sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban," pungkasnya.